Daerah

NU Temanggung Ajak Warga Pilih Lembaga Pendidikan Milik NU

Kamis, 25 Februari 2016 | 08:29 WIB

Temanggung, NU Online
Rais Syuriyah PCNU Temanggung Jawa Tengah KH Ya'cub Mubarak, mengimbau warga NU khususnya di daerah Temanggung agar tidak ragu dengan keberadaan lembaga-lembaga dan institusi pendididikan yang dikelola NU dalam hal mendidik dan menitipkan putra-putranya di lembaga dan institusi pendidikan tersebut. 

Hal itu dikemukakan lantaran akhir-akhir ini menurut penilaian KH Ya'cub Mubarak ada kecendrungan para orang tua yang sebenarnya masih warga NU tapi mulai kian sedikit yang memondokkan putra-putrinya di pesantren atau menyekolahkan di sekolah atau madrasah yang bernaung di LP Ma’arif.

Padahal, kata Kiai Ya'cub, PCNU Temanggung sudah banyak memiliki lembaga pendidikan baik yang formal seperti MI, MTs, MA, SMK bahkan sampai perguruan tinggi, maupun yang nonformal seperti pondok pesantren. Meskipun begitu, ia mengakui lembaga-lembaga pendidikakan NU masih perlu banyak pembenahan. Maka, supaya lembaga-lembaga pendidikan tersebut kian mendapatkan kepercayaan masyarakat, ia meminta kepada jajaran dan pihak yang menangani dan mengelola lembaga pendidikan NU tersebut supaya lebih serius dan sungguh-sungguh dalam usaha meningkatkan kualitas dan mutu pembelajaran di dalamnya.

Menurut pengasuh pondok pesantren Nida' Al-Qur'an ini, bahwa potensi paham radikalisme dalam beragama juga tak kecuali merambah sampai ke daerah-daerah. Maka perlu mengantisipasi potensi pemahaman yang destruktif tersebut diantaranya melalui jalur pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai Ahlussunah wal Jama'ah an Nahdhiyah.  

"Bila orang tua menyekolahkan anak-anaknya di sekolah NU atau pondok pesantren maka mereka akan lebih terjaga dan aman dari bahaya paham radikalisme yang hingga kini menjadi masalah bersama,"  kata Kiai yang juga ketua MUI Temanggung itu kepada NU Online ditemui di rumahnya, Besaran Parakan, Kamis (18/2).   

Tidak cuma itu, tambah Kai Ya'cub, pendidikan khas NU dalam memosisikan siswa dan santri tidak hanya memperhatikan sisi ta'lim atau aspek kognitifnya belaka, melainkan juga sangat ditekankan ranah ta'dib dan tarbiyahnya sehingga peserta didik akan terbiasakan bersikap ramah, santun, toleran, fleksibel, dan religius. Dengan begitu murid atau santri tidak mudah tertarik pada paham agama yang mengutamakan kekerasan dan sarkasme yang acap menggunakan dalih jihad dan amar ma'ruf nahi mungkar. 

Selanjutnya Kia kharismtik dari kota "bambu runcing" ini mengajak putra-putri dan warga NU khususnya di daerah Temanggung agar ikut berkiprah dan mengaktualisasikan diri di NU sesuai tingkat usia dan kecenderungan minatnya. Tidak usah mendirikan kelompok sendiri-sendiri sekedar demi popularitas. Karena pada dasarnya di NU melalui berbagai banom-dan lembaganya sudah bisa menampung berbagai tigkat umur warganya serta mewadahi dari segala macam bidang minat yang dimiliki. (M. Haromain/Mukafi Niam)