NU Wuluhan Jember Himpun Dana Rp21 Juta untuk Perbaiki Rumah Ambruk
Senin, 18 Januari 2021 | 03:00 WIB
Aryudi A Razaq
Kontributor
Jember, NU Online
Semangat gotong royong yang dimiliki bangsa Indonesia, masih tertanam dengan baik di bumi Wuluhan, Kabupaten Jember Jawa Timur. Hal ini terlihat dari penggalangan dana yang dikoordinasi oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wuluhan untuk disumbangkan kepada Samiran, anggota Banser yang rumahnya nyaris rata dengan tanah akibat diterjang angin yang disertai hujan lebat, Jumat (15/1) sore.
Dalam waktu dua hari, MWCNU Wuluhan berhasil mengumpulkan uang Rp21 juta. Menurut Rais Syuriyah MWCNU Wuluhan, KH Ahmad Dawam Wahid, uang tersebut berasal sumbangan perorangan dan lembaga yang berada di wilayah Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Di antara donatur tersebut adalah MWCNU Wuluhan, para Kepala SD Ma’arif NU, pengusaha toko, Muslimat NU, Fayatat NU, dan Forkam (Forum Keamanan Desa).
“Alhamdulillah, meski agak spontanitas, tapi uang yang terkumpul lumayan. Apalagi saat ini ekonomi seret karena wabah Corona,” ujar Kiai Dawam, sapaan akrabnya di lokasi rumah yang roboh itu, Ahad (17/1).
Dana tersebut telah diserahkan kepada Samiran. Pembangunan pondasi rumahnya telah dilakukan, yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Ketua MWCNU Wuluhan, Rifqotun Musta’in. Diperkirakan pembangunan rumah sederhana itu menghabiskan biaya sebesar Rp25 juta.
“Insyaallah jumlah itu (Rp25 juta) akan kita capai, karena Ranting-Ranting NU masih banyak yang belum nyumbang,” tambahnya.
Foto: Peletakan batu pertama
Hujan lebat empat hari lalu yang mengguyur Jember, tidak hanya menyebabkan banjir di sejumlah desa, tapi juga merobohkan rumah Samiran. Hujan yang begitu deras, ditambah tiupan angin yang cukup kencang membuat rumah Samiran yang memang sudah lapuk ambruk. Rumah Samiran yang beralamat di Dusun Gondosari, Desa Tamansari, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember itu roboh, nyaris rata dengan tanah, namun untung penghuninya selamat.
“Alhamdulillah, masih diberi keselamatan oleh Allah,” terangnya kepada NU Online.
Menurut Samiran, hujan dan angin kencang itu semula menghantam dapurnya dan nyaris roboh. Samiran dan keluarganya bergegas keluar rumah untuk mencari tempat yang aman. Dan benar, tidak sampai sejam setelah Samiran keluar menyalamatkan diri, rumah itupun ambruk.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada para donatur, dan MWCNU Wuluhan karena tanpa mereka rumah ini saya tidak tahu kapan akan dibangun kembali,” ucapnya.
Pewarta: Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua