Daerah

PAUD Berdaya, Anak Indonesia Berjaya

Senin, 11 Desember 2017 | 07:03 WIB

Demak, NU Online
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang disiapkan secara baik dan diisi oleh guru yang baik, akan menghasilkan pendidikan yang baik. Pendidikan yang baik akan menghasilkan generasi yang baik. Generasi bangsa yang baik akan membuat sebuah negara baik. Pendek kata, PAUD yang berdaya akan membuat anak berjaya. Anak yang berjaya adalah kunci bangsa dan negara yang berjaya.

Kesadaran akan filosofi inilah yang ada di sanubari setiap guru PAUD. Jiwa mereka dipenuhi rasa ingin memberi yang terbaik untuk menyiapkan anak didiknya menjadi manusia yuang berkualias bagus lahir maupun batin.

Demikian dikatakan Eko Riyanti, seorang guru PAUD di Kabupaten Demak yang mengikuti Festival Anak Demak yang digelar oleh Ananda Marga Universal Relieg Team (AMURT) Indonesia di halaman pendopo kantor Bupati Demak, Jumat (8/12).

Yanti mengaku merasa sangat senang mendapat kesempatan mendampingi 24 anak didiknya di festival yang dihadiri Bupati Demak M. Nasir, pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Demak dan Kota Semarang, serta seluruh jajaran pengurus Yayasan AMURT Indonesia itu.

"Sungguh senang saya bisa mengikuti festival ini. Para murid PAUD saya tampak bahagia. Semua riang gembira bermain di semua stan festival ini," tuturnya dengan senyum lebar dan mata berbinar-binar.

Di acara yang dihadiri 1200 murid, wali murid dan guru PAUD se-Kabupaten Demak dan Kota Semarang tersebut, pihak AMURT Indonesia menyediakan 4 stan mainan kreasi dan 4 tenda story telling (tempat pertunjukan mendongeng) yang beragam.

Riuh rendah suara anak-anak bermain menikmati festival yang dikhususkan untuk mereka itu. Di stan permainan kreasi, mereka dibebaskan menghias balon dengan aneka bentuk dan rupa, lalu dipersilakan dibawa pulang. Ada pula yang melukis topi putih, memakai aneka rupa warna dan gambar aneka karakter hewan atau manusia.

"Aku mau bikin gelang. Aku mau mereonce," ucap dua bocah bersahutan di stand merangkai manik-manik dan benang.

Tak hanya anak-anak yang ceria. Para bapak dan ibu mereka juga dilibatkan dalam ajang lomba membacakan buku cerita. Bertempat di ruang tengah pendopo kabupaten, banyak yang masih telihat kikuk dan lucu tingkahnya. Terlihat kalau selama ini tidak pernah membacakan buku cerita kepada anaknya. Terutama para bapak.

Pemandangan lucu itu pun mengundang tawa para pengunjung. Bapak-bapak yang terlihat kikuk dan anaknya nyuekin ayahnya yang membacakan cerita, berbeda jauh dengan situasi guru PAUD yang seluruhnya ibu-ibu, diperhatikan saksama para muridnya kala bercerita.
 
Dengan Bermain, Anak Belajar
Sementara di tenda story telling, stand dihias sedemikian rupa sesuai tema. Ada yang dihias seperti hutan, dengan para guru pendongan memakai mahkota bergambar singa, gajah dan hewan lain. Ada pertunjukan wayang pakai jari tangan, ada pula stan tema ikan.

Manajer Program AMURT  Indonesia Semarang Haryono mengatakan, festival tersebut digelar untuk mendorong pemerintah memperhatikan PAUD, serta mengajak masyarakat memahami bahwa cara anak belajar adalah dengan bermain.

Karena itulah pihaknya memberi pendampingan kepada 50-an PAUD di Semarang dan Demak dan rutin memberi fasilitas buku cerita maupun alat permainan, serta mendekatkan komunitas PAUD kepada kepala daerah.

"Pemkab Demak berkomitmen mengalokasikan 10% dari anggaran pendidikan untuk fasilitasi PAUD," tuturnya usai beraudiensi dengan Bupati Demak dan jajaran pejabat di ruang tamu Pendopo Demak usai seremoni pembukaan festival. (Ichwan/Abdullah Alawi)