Daerah

PCNU Kota Yogyakarta Gelar Khitanan Massal Secara Gratis

Selasa, 25 April 2017 | 07:42 WIB

Yogyakarta, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Yogyakarta menyenggarakan khitanan massal secara gratis untuk warga Daerah Istimewa Yogyakarta pada Ahad (23/4) di jantung kota Yogyakarta yang terletak di Masjid Baitussalam Pajeksan (Jl. Dagen, Pajeksan, GT I/509, Kota Yogyakarta, sekitar Barat Mall Malioboro).

Acara khitanan massal ini merupakan salah satu agenda yang diselenggarakan PCNU Kota Yogyakarta dalam rangka memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW. dan hari lahir ke-94 Nahdlatul Ulama. Acara ini terselenggara atas kerjasama PCNU Kota Yogyakarta, MWC NU Gedongtengen, SMP-SMA Maarif, dan Takmir Masjid Baitussalam Pajeksan.

Acara khitanan massal ini terbuka untuk masyarakat umum yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Peserta yang daftar berjumlah 30 orang. Banyak fasilitas yang telah diberikan untuk peserta, di antaranya, disunat secara gratis, diberi uang saku, sarung, kopiah, baju koko, makan, dan lain-lain.

Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Yogyakarta KH Ahmad Yubaidi mengatakan bahwasannya khitanan massal ini diikuti peserta yang ikut tidak hanya dari Kota Yogyakarta, ada juga dari Sleman, Bantul, dan Gunungkidul. Selain peserta yang secara fisik normal, ada juga salah satu peserta yang secara fisik penyandang difabel

"Sunatan massal ini diselenggarakan untuk menyambut Isra Mi'raj Nabi Muhammad S.A.W. dan hari lahir NU. Selain itu, acara ini merupakan momentum yang tepat untuk melakukan syiar agama. Agama yang rahmatan lil alamin, serta bersendikan ahlusunnah wal jamaah," ungkap Ahmad Yubaidi di sela-sela acara berlangsung.

Dalam kesempatan itu, hadir pula anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta HA. Hafidh Asrom. Selain sebagai anggota DPD RI perwakilan DIY, A Hafidh Asrom juga sebagai Ketua Yayasan Asram yang membawahi Al Azhar Yogyakarta. Dalam sambutannya Hafidh Asrom memberikan peluang dan ruang yang sebesar-besarnya kepada LP Maarif untuk melakukan studi banding di Al-Azhar demi mengembangkan Maarif sebagai lembaga pendidikan warga Nahdiyin. 

"Kami sangat membuka diri apabila Ma’arif mau studi banding ke Al Azhar. Yang baiknya bisa diadopsi dan buruknya jangan diadopsi," ucap A. Hafidh Asrom saat memberikan sambutan dalam acara khitanan massal tersebut. Red: Mukafi Niam