Daerah

PCNU Sesalkan Pemukulan M Jupri

Rabu, 19 Oktober 2005 | 13:48 WIB

Jember, NU Online
Insiden pemukulan yang diduga dilakukan oleh Imron Rosidi, anggota LSM Gerakan Masyarakat Peduli Aspirasi Rakyat (Gempar) terhadap M Jupriadi, Wakil Ketua Komisi A DPRD Jember, berbuntut. Sejumlah kader militan sebuah organisasi kepemudaan di Kalisat, Senin (17/10), malam, siaga untuk melancarkan aksi balas dendam.

Sekelompok pemuda Kalisat yang diduga sebagai pendukung fanatik M Jupriadi hingga terpilihnya dia sebagai anggota DPRD Jember, malam itu dikabarkan telah merapatkan barisan. Mereka telah siaga dan hanya menunggu komando dari pimpinannya saja.
Situasi tersebut kian menegang, karena sepanjang malam kemarin sekelompok pemuda itu sudah tak sabar untuk menciduk pemukul M Jupriadi.

<>

Namun kondisi tersebut mereda setelah Ketua GP Anshor Jember, Drs Miftahul Ulum, malam itu juga mencegah niat mereka. “Malam itu kita memang sempat saling kontak dengan rekan di Kalisat dan sekitarnya. Tujuannya mencari pelaku pemukulan. Namun kami berupaya sekuat tenaga untuk meredamnya,” kata Cak Ulum, panggilan akrab Miftahul Ulum, Selasa (18/10).

KH Alfan Jamil, Wakil Ketua PCNU Jember, mengaku pihaknya juga sudah mendengar dari teman-teman GP Anshor terkait adanya konsentrasi massa untuk balas dendam pada LSM Gempar. “Kalau bisa mereka saat ini bisa menahan emosi dahulu. Agar tidak terjadi anarkis,” katanya.

M Azis, salah seorang tokoh pemuda asal Desa Glagahwero Kecamatan Kalisat, saat bertemu Surya di Mapolsek Kalisat, Selasa (18/10), mendesak polisi mengusut tuntas kasus ini dan segera menangkap pelakunya. “Jika polres tidak segera bertindak tegas, maka warga Kalisat yang akan menangkapnya,” tandasnya.

Kejadian pemukulan Jupriadi yang diduga dilakukan oleh Rosyidi, anggota LSM Gempar saat demo massa ke DPRD ini, juga disorot pengurus Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember, Selasa (18/10).

Ketua PCNU Jember KH Muchyiddin Abdusshomad sangat menyesalkan terjadinya insiden pemukulan yang dilakukan pengurus LSM Gempar. “Pemukulan Jupriadi yang juga kader NU Jember merupakan kasus pelecehan terhadap institusi legislatif. Kami minta aparat segera memproses secara hukum,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam ini saat press release di ruang FKB DPRD Jember.

Sementara hingga Selasa (18/10), kemarin polisi masih belum menangkap Rosyadi, anggota LSM Gempar yang diduga memukul M Jupriyadi. “Ini karena pemeriksaan terhadap Jupriadi masih belum dilakukan,” jelas Kasatreskrim Polres Jember AKP Wahyu Wim Hardjanto SH SIk, Selasa (18/10).

Saat korban melaporkan kasusnya Senin (17/10) kemarin, katanya, tidak langsung diperiksa karena korban akan segera rapat di dewan.

Sumber : Harian Surya