Ngawi, NU Online
Ada kejadian unik saat pengajian di Alun-alun Merdeka Ngawi, Jawa Timur Rabu (27/11) lalu. Di sela-sela tausiyah KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) ketika melihat seorang pedagang, meminta pedagang itu untuk memberikan dagangannya kepada jamaah. Gus Muwafiq mengatakan dagangan tersebut akan dibayar olehnya.
Aksi Gus Muwafiq itu bukan hanya pada satu pedagang, namun beberapa pedagang sekaligus. Karena semua yang diberikan gratis, akhirnya Bupati Ngawi, Budi Sulistyono mengatakan membeli semua dagangan itu untuk jamaah yang berada di lokasi.
Gus Muwafiq dalam ceramahnya mengatakan kebaikan tidak dapat berdiri sendiri. Kebaikan dapat berdiri bersama dengan yang lain, bahkan dapat saling melengkapi. Ia mencontohkan pengajian tidak dapat terselenggara bila tidak ada peran dan kerjasama dari berbagai pihak.
"Gusti Allah jika menghendaki kebaikan, maka seseorang akan diberi pemahaman tentang agama. Pak Kanang urusan agama tahunya sedikit, tapi begitu beliau meembangun masjid, tanda tangannya untuk bangun masjid, tanda tangannya untuk bangun rumah sakit. Ini pahalanya juga banyak. Pengajian seperti ini tanpa tanda tangan Pak Kanang juga tidak bisa terselenggara," kata Gus Muwafiq.
Ia juga memaparkan hingga kini yang menjadi perhatian penting bagi Nahdliyin dalam mengantisipasi massifnya radikalisme. Mengingat semua sumber petaka yang dapat merongrong ideologi bangsa tidak lain berpusat pada gerakan radikal apalagi sikap intoleransi.
Menurut Gus Muwafiq, perlu adanya antisipasi dengan memberikan pemahaman utuh terhadap semua warga terutama kaum Nahdliyin bagaimana berbangsa yang baik sesuai dasar negara, Pancasila maupun UUD 1945.
"Semua elemen masyarakat lebih-lebih orang Nahdliyin wajib tahu akan tata cara bernegara yang telah diperjuangkan para ulama," tegasnya.
Pengajian terbut diadakan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw oleh Pemkab Ngawi melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Bag Kesra). Mengambil tema Cegah Radikalisme dan Intoleransi dalam Upaya Menjaga dan Memperkuat NKRI Berdasarkan Pancasila, acara tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Ngawi Budi Sulistyono.
Dalam sambutannya, Kanang, sapaan akrab Bupati menjelaskan bahwa sebagai umat Islam dapat mencontoh Nabi Muhammad Saw dalam menghargai segala perbedaan serta menjalin kebersamaan.
Diharapkan dengan adanya tausiyah dan pencerahan dari Gus Muwafiq dapat menangkal berkembangnya faham radikalis di lingkungan masyarakat Ngawi. "Dan tentunya semakin memupuk rasa kebersamaan dalam membangun Negeri Ngawi Ramah dengan banyaknya perbedaan yang ada," kata Bupati.
Kontributor: Latif Hidayat
Editor: Kendi Setiawan