Surabaya, NU Online
Momentum Idul Adha dimanfaatkan sebagian kalangan untuk berlomba berbagi kebahagian lewat penyembelihan hewan kurban. Dan untuk mencapai kebaikan terbaik, maka sudah sepatutnya menyembelih hewan dengan kualitas prima.
Itu pula yang dilakukan pemilik PT Panglima Ekspres yang bergerak dalam jasa tours dan travel, H Muhibbin Billah. Lelaki yang akrab disapa H Muhibbin ini menyediakan 17 ekor sapi yang sudah dibagikan ke berbagai kota di Jawa Timur. Di antaranya Gresik, Probolinggo, Sidoarjo, Mojokerto, Jember, Tulungagung, Bangkalan, Bondowoso dan Surabaya.
Dari 17 ekor sapi itu, ada 6 ekor sapi yang disisakan untuk disembelih usai Idul Adha. Di antara sapi yang disisakan terdapat dua ekor sapi yang merupakan hewan pemenang kontes sebagai sapi sehat lengkap dengan sertifikat dan piala.
Menurutnya, dua ekor sapi yang dipilih karena ada beberapa kriteria. “Minimal sapinya memiliki bobot yang lebih, kesehatannya juga sudah dicek, postur tubuh dan kebaikan-kebaikan lainnya sudah diteliti," katanya, Senin (12/8).
Seperti diketahui, Idul Adha tahun ini bertepatan pula dengan HUT ke-74 kemerdekaan RI. Momentum ini, dimanfaatkan H Muhibbin untuk berkurban sapi sebanyak 17 ekor.
Dalam pengakuannya, semula hendak berkurban 14 ekor sapi, namun karena berbarengan dengan 17 Agustus, sehingga jumlah kurban sapi ditambahkan sesuai dengan angka tanggal HUT RI.
"Sebenarnya awalnya total 14 ekor. Kayak ada yang berbisik tidak sekalian 17 kah. Lantaran pas Agustus, maka saya tambahi," ujarnya saat ditemui di kediamannya, Sememi Kidul No. 12, Benowo, Surabaya.
Bagi H Muhibbin, membeli sapi dengan harga yang tidak wajar pun tetap dilakukan. Sebab menurutnya momen Idul Adha ini bisa dimanfaatkan untuk berbagi kepada sahabat, saudara, dan masyarakat sekitar.
Yang menarik, dari 17 ekor sapi tersebut, 2 ekor di antaranya adalah sapi pemenang kontes yang diperolehnya dari Situbondo dan Gresik. Untuk pemenang kontes sapi di Situbondo, berjenis Simental dengan bobot 1,3 ton seharga Rp 125 juta.
"Kalau sapi pemenang kontes dari Gresik, seharga 85 juta," katanya.
Bukan tanpa alasan, pengusaha ini merogoh kocek hampir Rp 600 juta untuk kurban tahun ini, dan dua di antaranya pemenang kontes. H Muhibbin mengaku, jika sapi pemenang kontes, secara kesehatan terjamin.
Harapannya setiap tahun dirinya bisa berkurban. Apalagi dirinya baru sadar dan tahu bahwa hari kelahirannya pas di hari kurban. Informasi dari orang tuanya ketika mengacu pada tahun hijriah, kelahiran itu pas setelah penyembelihan hewan kurban.
“Maka di situlan saya ingin memberikan manfaat kepada sesama," tandas pengusaha yang pernah aktif di IPNU Kota Surabaya tersebut. (Ibnu Nawawi)