Bandarlampung, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Lampung (PWNU) Lampung terus berupaya memaksimalkan potensi zakat, infak, dan sedekah yang ada di Bumi Ruwa Jurai ini. Langkah nyatanya adalah dengan memaksimalkan peran Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU).
Saat ini LAZISNU Provinsi Lampung sudah memiliki kepengurusan baru masa khidmah 2018-2023. Kepengurusan ini dilantik bersamaan dengan peresmian Kantor Sekretariat NU Care LAZISNU Provinsi Lampung yang beralamatkan di Jalan Letkot Endro Suratmin No 499 A Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung.
Dalam sambutannya Wakil Ketua PWNU Lampung H Sarono mengungkapkan harapannya agar kiprah LAZISNU periode saat ini bisa lebih baik. Apalagi ia melihat para pengurusnya didominasi oleh para generasi muda.
"Kami yakin pengurus yang baru dilantik dengan generasi yang masih muda-muda, mudah-mudahan bisa mengimplementasikan keinginan poro kiai dalam bidang ZIS," ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan walaupun acara pelantikan dilaksanakan dengan biasa-biasa saja, namun pelaksanaan program yang telah disusun LAZISNU diharapkan akan luar biasa. Apalagi saat ini menurutnya tantangan dalam bidang ini sangat sulit dan memerlukan ketangguhan dalam berkhidmah.
Pria yang juga masuk dalam jajaran Dewan Penasehat LAZISNU Lampung ini juga mengingatkan agar para pengurus bekerja dengan profesional. Dengan profesionalisme ini, para donatur dan yang menerima manfaat sedekah juga akan merasakan kepuasan tersendiri.
Sembilan Prioritas LAZISNU Lampung
Sementara Ketua LAZISNU Lampung Hasanuddin Errezha kepada NU Online mengatakan, pihaknya memiliki sembilan program prioritas yang akan dilaksanakan pada periode ini.
Pertama, melaksanakan Madrasah Amil Zakat dalam waktu-waktu dekat ini bagi segenap pengurus dan jajaran direksi yang bekerja sama dengan LAZISNU pusat.
Kedua, menyelenggarakan program pemberdayaan masyarakat guna mengatasi problem kemiskinan, pengangguran dan minimnya akses pendidikan anak yang layak.
Ketiga, membangkitkan terus masyarakat melalui pengelolaan zakat yang modern, akuntabel, transparan amanah dan profesional.
Keempat, menjadikan LAZISNU sebagai supporting system (sistem penopang dan pendukung) bagi tumbuh berkembangnya ekonomi umat khususnya ekonomi kreatif berbasis syariah.
Kelima, mensinergikan program LAZISNU dengan program-program lembaga lainnya di lingkungan Jamiyah Nahdlatul Ulama.
Keenam, membangun Rumah sakit NU berbasis Ziswaf (zakat, infak, sedekah, dan wakaf) di Provinsi Lampung.
Ketujuh, membuat pilot project (usaha percontohan) kegiatan zakat produktif di beberapa kabupaten di bidang pertanian organik terintegrasi.
Kedelapan, digitalisasi program LAZISNU, dan kesembilan menyukseskan 9 Saka Kampung Nusantara LAZISNU.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin