Tasikmalaya, NU Online
Santri Cipasung Tasikmalaya nekad antar rombongan kirab Hari Santri Nasional sekitar 50 Km sampai ke Garut Jawa Barat usai pelaksanaan penyambutan rombongan di Pesantren Cipasung pada Rabu (19/10).
Rombongan sampai ke Cipasung Singaparna Kabupaten Tasikmalaya sekitar pukul 20.00 dengan sambutan dari ribuan santri dengan seragam putih, mereka berkumpul bersama masyarakat dan keluarga besar Nahdlatul Ulama sejak pukul 14.00 di komplek Cipasung.
Namun tak sampai di sana ada sekitar delapan orang santri Cipasung yang sangat nekad ingin mengantar rombongan yang telah bersilaturahim ke keluarga besar Pesantren Cipasung dan berziarah ke pendiri pesantren Cipasung KH Ruhiat dan Rais Amm PBNU KH Moh. Ilyas Ruhiat.
Rombongan yang dilepas oleh pihak pesantren pukul 23.00 diikuti oleh para santri ini dan langsung masuk dari depan jalan Muktamar NU XXIX. Mereka menggunakan empat motor dan membawa bendera merah putih dan bendera NU, iring-iringan bersama rombongan dan mobil IPNU Kabupaten Tasikmalaya yang ikut mengawal.
Salah satu santri yang ikut iring-iringan, Muhammad Najmi menuturkan, “Saya bersama rekan-rekan memiliki alasan yang kuat untuk mengikuti rombongan kirab ini ke perbatasan walau 50 Km. Kami merasa termotivasi dan sangat merasakan semangat Resolusi Jihad NU,” katanya.
Ketua Komisariat IPNU Pesantren Cipasung ini melanjutkan, ia mengikuti rombongan ini tanpa ada suruhan atau perintah siapapun. “Kami hanya merasa terpanggil untuk itu, walaupun jarak yang jauh dan sampai tengah malam, perjuangan yang dulu digelorakan Resolusi Jihad jauh lebih lebih susah,” tandasnya.
Delapan santri yang ikut iring iringan ini adalah Muhammad Najmi Al Haramain, Wildan Munir, Rafi Sihabuddin, Luthfi Ubaydillah, Ramdhan Iskandar, Lutfi Maulana, Inggit Gunnar, dan Fauzan Fadlulbar.(Husni Mubarok/Mukafi Niam)