Daerah CATATAN KONTRIBUTOR KEBUMEN

Santri Menulis

Rabu, 23 November 2011 | 03:21 WIB

Semua terlihat antusias dan bersemangat untuk menanyakan tentang prinsip dasar untuk menjadi seorang penulis. Apalagi mereka adalah santri pesantren yang setiap harinya berbaur dengan berbagai macam ilmu pengetahuan, baik ketika berada di pesantren maupun ketika berada di sekolah formal.

Gambaran tersebut terpotret dalam kegiatan 'perjalanan' Komunitas Matapena Yogyakarta di Pesantren Salafiyah Wonoyoso Kebumen dan Pesantren Darussaadah Kritig Petanahan Kebumen, akhir pekan kemarin.

<>Peserta yang lebih banyak santri putri ini begitu antusias mengikuti materi-materi yang disampaikan Zaki Sarung dari Team Fasilitator Komunitas Matapena Yogyakarta yang juga seorang Novelis dan Sastrawan.

Pada awalnya para santri tidak banyak tahu tentang dunia kepenulisan. Hanya sedikit saja yang diketahui itu pun dari pelajaran di sekolah. Namun hal-hal lain yang mendukung ke arah dunia kepenulisan banyak yang belum mereka dapatkan.

Kegiatan ini menambah keilmuan mereka tentang dunia kepenulisan khususnya bidang sastra. Setiap hari mereka mengkaji berbagai kitab, namun untuk menuangkan hasil dari kitab yang mereka kaji serta pengalaman kehidupan mereka dipesantren masih kebingungan.

Sambuatan positif juga disampaikan oleh pengasuh PP.Darussaadah Kiai Imam Sibawaih bahwa kegiatan kepenulisan ini bisa menjadi pengalaman yang baik bagi kalangan santri dipesantrennya. Selama ini dunia menulis hanya didapatkan dari bangku sekolah. Dan tentunya kegiatan kepenulisan ini sangat sesuai dengan pesantren yang dikenal dengan khasanah keilmuannya.

Tidak ketinggalan pula pesantren Salafiyah Wonoyoso Kebumen kegiatan Rodshow ini juga disambut baik oleh para santri baik putra maupun putri dengan menjadikan acara ini sebagai kesempatan untuk menanyakan seputra dunia kepenulisan khususnya di bidang Novel.

Kebingungan tentang Tema, ide cerita, alur dan membangun konflik yang selama ini dirasakan oleh para santri terpecahkan saat  Zaki Sarung memaparkan berbagai ide dan gagasannya.

"Masih minimnya dorongan kepada santri untuk menulis dan berkarya memang menjadi kendala tersendiri disamping juga faktor lain yang kurang mendukung terhadap dunia kepenulisan. Maka tidak heran jika kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kalangan santri untuk bisa berkarya melalui dunia menulis agar pengetahuan terus berkembang," ucap Diego salah seorang ustadz pendamping.

Sampai saat ini dunia kepenulisan dan yang berkait dengannya di Kebumen belum menjadi sebuah kebutuhan yang sangat penting bagi dunia santri maupu pelajar secara umum untuk meningkatkan kualitas keilmua mereka.

Pesantren yang dipenuhi dengan khasanah keilmuannya harus menjadi pioneer dunia kepenulisan agar perkembangan pesantren di Kebumen semakin berkualitas. Tidak hanya mampu mengkader calon ulama yang pandai berpidato di panggung, tapi juga mampu untuk berdakwah dengan cara menuliskan karya-karya mereka hasil dari kajian khasanah keilmuan pesantren yang bisa menjawab persoalan yang sedang terjadi pada saat ini. (Humam Rimba)