Santunan Yatim Iringi Lailatul Ijtima’ NU Cipayung
Ahad, 25 November 2012 | 04:40 WIB
Jakarta, NU Online
Menjelis Wakil Cabang (MWC) NU Cipayung mengasihkan santunan berupa uang tunai dan bingkisan kepada 50 anak yatim, Sabtu (24/11) malam, di Kompleks Peternakan DKI, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur.
<>
Acara santunan bersamaan dengan Lailatul Ijtima’ NU Cipayung. Lailatul Ijtima’ atau forum pertemuan rutin MWCNU yang membahas berbagai persoalan sosial dan keagamaan kali ini disesuaikan dengan tradisi peringatan “hari raya anak yatim” yang jatuh setiap 10 Muharram.
Hadir dalam forum ini Sekretaris Pengurus Pusat Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) K Ibnu Hazen, Rais Syuriyah MWCNU Cipayung KH Muhammad Ibnu Mulhan, Penceramah asal Banten KH Thobari Syadzili, dan sekitar 70 peserta utusan dari berbagai ranting NU Cipayung.
Mewakili PP LTMNU, Ibnu Hazen menyambut baik kegiatan sosial ini. Apresiasi tak hanya pada santunan, tapi juga usaha forum untuk mengangkat isu-isu keagamaan yang relevan diperhatikan belakangan ini.
Penguatan Aswaja
Ibnu Mulhan menyampaikan, dalam Lailatul Ijtima’ ini pihaknya fokus pada upaya pembinaan jamaah dari serangan paham ekstrem yang dapat mengoyak keharmonisan masyarakat. Masyarakat perlu diproteksi agar terhindar dari sikap mudah menyalahkan dan mengkafirkan.
Dalam ceramahnya, Thobari Syazili menjelaskan tentang pentingnya pemahaman yang jernih terhadap tauhid ulama salaf. Dengan mengupas kitab Tanbihul Muftarin, ia membeberkan kesalahpahaman kelompok ekstrim dalam memegang akidah salaf.
Menurutnya, doktrin rububiyah dan ilahiyah yang seperti kaum Wahabi anut telah menimbulkan sikap-sikap keras yang berujung pada pembidahan, pengkafiran, dan penyesatan antarsesama. Sikap ini bertentangan dengan sikap lembut, moderat, dan toleran yang diteladankan ulama salaf sebagaimana yang dipahami Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja).
“Sebab kalau memang mengikuti ulama salaf harus juga mengikuti akhlak ulama salaf,” imbuh Thobari.
Redaktur : Hamzah Sahal
Penulis : Mahbib Khoiron
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar Ungkap Dua Pusaka Keramat yang Harus Dipegang Teguh Pengurus dan Warga NU
2
Sedekah Maulid saat Utang Belum Terbayar: Bagaimana Hukumnya?
3
Ketua PBNU Minta Kurikulum Aswaja Nahdlatul Ulama Segera Diluncurkan untuk Luruskan Sejarah NU
4
Wisuda 531 Mahasiswa, Rektor IIQ Ingatkan Pentingnya Miliki Kepekaan Sosial yang Tinggi
5
LFNU Jakarta Ungkap Fenomena Ekuinoks pada Ahad esok, Momen Tepat untuk Deteksi Arah Mata Angin
6
Kasus Kekerasan Didominasi Rumah Tangga, Jumlahnya Capai 11 Ribu Kasus di Tahun 2024
Terkini
Lihat Semua