Daerah

Selain Hilangkan Mata Pencaharian, Banjir Rob Pantura Jawa Picu Stres dan Penyakit Fisik

NU Online  ·  Sabtu, 8 November 2025 | 22:00 WIB

Selain Hilangkan Mata Pencaharian, Banjir Rob Pantura Jawa Picu Stres dan Penyakit Fisik

Banjir rob di Bandengan, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan pada Desember 2022. (Foto: Dharwanto)

Jakarta, NU Online
Banjir rob yang melanda pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa tidak hanya menghambat aktivitas atau membuat warga kehilangan mata pencaharian, namun hal tersebut juga mengakibatkan mereka terkena gangguan mental ringan atau stres.

 

Seorang warga Bandengan, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Dharwanto,menyatakan dampak tenggelamnya area pertambakan dan persawahan akibat banjir rob tidak hanya menyebabkan warga kehilangan mata pencaharian, namun juga berakibat pada masalah gangguan mental atau stres.

 

"Kini yang dulu para juragan padi, udang dan bandeng kondisi perekonomiannya berubah drastis. Banyak mereka yang beralih profesi menjadi buruh pabrik dan buruh bangunan," ujarnya kepada NU Online pada Jumat (7/11/2025).


Para petani sawah mengalami kerugian yang ditaksir hingga ratusan juta per tahun akibat area persawahan direndam air banjir rob. "Mereka hanya bisa pasrah atas tambak dan sawahnya yang telah tergenang," tuturnya.

 

Akibat selanjutnya, banjir rob juga memicu lingkungan menjadi kumuh dan dipenuh sampah, yang membuat warga menjadi rentan terkena penyakit.

 

"Penyakit yang sering menyerang warga yaitu demam, diare, dan penyakit kulit, gatal-gatal dan penyakit lainnya," terangnya.

 

Upaya pemerintah
Dharwanto menceritakan sebenarnya Pemerintah telah melakukan upaya penanganan banjir rob di wilayahnya seperti pembangunan tanggul penahan air laut yang berupa karung pasir dan tanggul permanen, rumah pompa, perbaikan jalan, pompa air, pintu air, dan drainase.

 

Selain itu, Pemerintah juga telah memberikan bantuan stimulan untuk memugar rumah bagi warga yang tidak mampu, perbaikan rumah bagi warga terdampak, pembangunan dan perbaikan fasilitas umum seperti MCK umum, pembangunan MCK adaptif, rehabilitasi gedung sekolah, dan bantuan pemasangan jaringan fasilitas air bersih PDAM bagi keluarga tidak mampu.

 

"Kini kondisi Bandengan dan sekitarnya mulai ada perubahan yang lebih baik," ucapnya.

 

"Penanganan banjir rob oleh Pemerintah tidak hanya dilaksanakan di Bandengan saja, namun mulai membangun tanggul sungai, sabuk kampung, rumah pompa di daerah lainnya seperti di Pabean, Kandang Panjang, Panjang Wetan, Krapyak, dan daerah-daerah lainnya," tambahnya.

 

Ia mengungkapkan bahwa kini dampak banjir rob di wilayahnya mulai berkurang berkat upaya-upaya penanganan yang telah dilakukan Pemerintah. Namun salah satu kelemahannya, apabila pompa air mengalami masalah sedangkan air laut pasang, hujan turun, dan kiriman air dari daerah lain melebihi tinggi tanggul, maka banjir akan menggenangi permukiman.

 

Ia berharap pemerintah tidak berhenti begitu saja dalam menangani banjir rob di Kota Pekalongan. Ia meminta pemerintah agar tetap menganggarkan dana pembangunan dan perawatan fasilitas penanganan banjir.

 

"Untuk tanggul besar perlu ada perbaikan yaitu harus ditinggikan lagi agar jika terjadi air laut pasang tidak melintasi ke permukiman. Harus ada penambahan pembangunan tanggul di lintas wilayah di Desa Jeruksari, Kabupaten Pekalongan, karena saat ini air rob sering masuk dari wilayah tersebut mengalir ke Kota Pekalongan," paparnya.

 

Harus memperhatikan aspek nonfisik
Selanjutnya, kata Dharwanto, penyelesaian banjir rob tidak boleh hanya mencakup aspek pembangunan fisik semata, namun juga harus memperhatikan aspek nofisik.


Hal-hal seperti perbaikan kesejahteraan ekonomi, peningkatan taraf pendidikan, kemudahan akses kesehatan dan peningkatan sumber daya manusia, keterampilan, dan fasilitas bagi warga dalam menghadapi bencana, juga harus diperhatikan.

 

"Peningkatan kesejahteraan bagi keluarga terdampak banjir rob perlu ditingkatkan di antaranya bantuan pencegahan stunting, fasilitas posyandu baik fisik maupun non fisik, fasilitas penanganan sampah, perbaikan pugar rumah dan sanitasi keluarga dan umum," ujarnya.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang