Selama di Pesantren, Imunitas Santri Madinatul Ilmi Dipantau Intensif
Selasa, 9 Juni 2020 | 09:00 WIB
Santri Pesantren Madinatul Ilmi, Pringsewu melakukan olah raga pagi untuk menjaga imunitas tubuh selama kembali berada di pesantren. (Foto: Istimewa)
Muhammad Faizin
Kontributor
Pringsewu, NU Online
Berbagai langkah antisipatif terus dilakukan banyak pesantren untuk memastikan kesehatan santri yang kembali akan menuntut ilmu. Mulai keberangkatan dari rumah masing-masing, pihak pesantren sudah memberi rambu-rambu protokol kesehatan bagi santri dan wali santri.
Seperti dilakukan Pesantren Madinatul Ilmi, Kabupaten Pringsewu, Lampung yang sudah memberlakukan kebijakan ketat sejak gelombang pertama kedatangan santri pada 6 Juni 2020. Pihak pesantren terus memantau kesehatan para santri guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Dari awal kedatangan, pihak pesantren sudah menggandeng tenaga medis untuk melakukan pengecekan kesehatan para santri gelombang pertama sekitar 50 santri. Sarana dan prasarana serta jadwal aktivitas di pesantren pun sudah disiapkan bagi para santri. Santri juga harus melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing sebelum berangkat ke pesantren.
Para santri masuk melalui satu pintu gerbang yang sudah dijaga petugas untuk mengecek suhu badan, menyemprot barang bawaan, dan menjadi titik terakhir pengantaran oleh wali santri. Mereka harus menunjukkan surat keterangan sehat dari Puskesmas dan tidak diperkenankan menggunakan kendaraan umum ketika berangkat kembali ke pesantren.
"Untuk gelombang pertama dikhususkan bagi santri kelas 3 diniyah tsanawiyah dan kelas 3 ibtidaiyah," kata Pengasuh Pesantren Madinatul Ilmi KH Muhammad Nur Aziz kepada NU Online, Selasa (9/6).
Setelah berada di pesantren mereka diwajibkan mengikuti protokol kesehatan di antaranya mengenakan masker, membawa handsanitizer dan membawa vitamin C untuk satu bulan ke depan. Santri juga melakukan aktivitas senam di pagi hari di bawah sinar matahari untuk menjaga imunitas tubuh.
"Kita juga melakukan koordinasi dengan Puskesmas terdekat yang secara periodik datang ke pesantren untuk melakukan pengecekan kesehatan santri. Alhamdulillah kondisi santri sehat, bebas Covid," terangnya.
Pihak pesantren juga sudah memiliki beberapa fasilitas kesehatan seperti cuci tangan yang sebagian merupakan donasi dari berbagai pihak.
Untuk konsumsi, pihak pesantren tidak mengizinkan para santri keluar area pesantren untuk mencari makanan. Santri sudah disiapkan kebutuhan konsumsi oleh pesantren untuk satu bulan ke depan.
Dalam rangka kewaspadaan juga, Kiai Aziz menambahkan bahwa santri yang berasal dari zona merah ditempatkan di kamar khusus. Mereka melakukan isolasi mandiri di pesantren dengan pemantauan kesehatan oleh pengurus dan tenaga medis.
"Untuk kelas 1 dan 2 diniyah tsanawiyah akan diberitahu waktu masuknya sesuai perkembangan situasi. Untuk kelas 1 dan 2 ibtidaiyah sementara tetap belajar di rumah masing-masing," jelasnya.
Kebijakan dan protokol kesehatan yang dilakukan ini menurut Wakil Katib PCNU Pringsewu diambil berdasarkan edaran yang telah ditentukan oleh Rabitah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Kabupaten Pringsewu.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua