Daerah SEKOLAH NU

Tanamkan Budaya Baca, Siswa Diwajibkan ke Perpustakaan

Selasa, 9 April 2013 | 03:01 WIB

Wonosobo, NU Online
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Mojosari, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo mengajak dan menyadarkan para peserta didiknya untuk membaca di Perpustakaan yang telah disediakan oleh sekolah. Para siswa dijadwal dan diwajibkan datang ke perpustakaan.<>

“Setidaknya dengan mengajak para siswa-siswi untuk membaca ke perpustakaan yang ada disekolah maka akan menumbuhkan kesadaran mereka dalam membaca,” ungkap Prihati Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maarif kepada Wonosobo Ekspres, Selasa (9/4).

Menurutnya, dengan menumbuhkan semangat peserta didik untuk mebaca, maka secara otomatis akan tertanam kecintaannya terhadap buku. Lantaran di dalam buku itu tertuang ribuan wawasan untuk mengembangkan pola fikir peserta didik.

“Secara tidak langsung kami melatih peserta didik untuk mencintai buku bacaan. Dengan cinta buku maka akan tambah wawasannya,” jelasnya.

Koordinator Perpustakaan MI Maarif Mojosari Arif Fiyono menjelaskan, Budaya membaca yang diterapkan di MI Maraif �Mojosari itu dilakukan dengan meemberikan jadwal kepada para siswa untuk berkunjung ke Perpustakaan.

Jadwal itu diterapkan kepada peserta didik dalam setiap kelas untuk berkunjung dua hari sekali. “Setiap dua hari sekali secara bergantian, setiap kelas dijawalkan untuk berkunjung ke Perpustakaan,” terangnya.

Disebutkan, jawal berkunjung para siswa untuk hari Selasa kelas 1 dan kelas 4 pada jam istirahat pertama, kemudian kelas 2 dan kelas 5 pada hari kamis jam istirahat pertama, dan untuk kelas 3 dan kelas 6 pada hari sabtu pada istirahat pertama.

“Itulah jadwal yang sudah ditetapkan oleh petugas perpustakaan untuk berkunjung,” jelasnya.

Petugas yang mengordinasi selama para siswa-siswi ke Perpustakaan juga dilatih secara mandiri. Artinya, setiap siswa-siswi secara oergantian menjadi petugas ketika sedang di perpustakaan. “Kami latih yang menjadi petugasnya adalah para siswa-siswi. Dengan maksud agar mereka mandiri,” terangnya.

Buku bacaan yang disajikan juga bagi peserta didik juga bervarisasi, mulai dari buku dongeng, Fiksi, kemudian buku tentang pembibitan ikan dan juga buku yang berkaitan dengan pembelajaran. “Insya Allah ada sekitar 3000eksmplar buku yang ada di perpustakaan sekolah,” jelasnya.

Dengan diberikan jadwal, Kata Arif, para siswa akan mematuhi peraturan. Sehingga sudah pasti akan berkunjung ke perpustakaan. “Sejatinnya membaca buku di Perpustakaan pada waktu istirahat itu banyak sekali maknanya. Disatu sisi memanfaatkan waktu luang istirahat. Disisi lain menggungah semangat untuk melestarikan budaya membaca,” jelasnya.




Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Fathul Jamil