Jombang, NU Online
Kondisi radikalisme yang kian deras di Indonesia, menjadi ancaman serius bagi bangsa ini. Keberadaan mereka dinilai akan mengancam Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu lah yang menjadi latar belakang Pengurus Cabang (PC) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ullama (LDNU) Jombang menggelar Pelatihan Kader Dai, Ahad (12/11) di uala kantor PCNU.
Ketua PC LDNU Jombang, Aang Fatihul Islam menjelaskan, pelatihan tersebut menekankan pada upaya pewarisan paham dan ajaran Aswaja, NU, dan Kebangsaan melalui jalur dan strategi dakwah.Â
Upaya ini kata dia, diharapkan dapat menekan ancaman radikalisme terhadap bangsa dan negara ke depan.
"Dan sekaligus menjadi rintisan dan konsolidasi jaringan dai untuk menanamkan substansi ber-Islam dalam kesadaran umat serta membangun kecintaan hidup dan menghidupi lingkungan di hati mereka," ujarnya.Â
Untuk mewujudkan upaya-upaya di atas, pada pelatihan ini, para peserta dibekali setidaknya dengan tiga materi, yakni materi pertama Gambaran Umum Dakwah NU Jombang. Materi ini disampaikan Ketua PC LDNU Jombang sendiri.Â
"Pada materi ini peserta dibekali konsepsi secara umum yang meliputi dakwah bil lisan, dakwah bil hal, dakwah bil qolam/bil kitabah/bit tadwin, dan dakwah bil qudwah kemudian dibawa pada situasi yang ada di Jombang," jelasnya.
Setelah materi pertama usai, segenap peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil, kemudian diminta menuliskan permasalahan yang ada di wilayahnya masing-masing. Permasalahan tersebut meliputi empat sasaran dakwah, yaitu pedesaan, perkotaan, instansi, dan komunitas. Setelah itu dipresentasikan tiap kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lain.Â
Â
Materi kedua adalah Peta dan Strategi Dakwah NU Jombang. Materi ini disampaikan Ahmad Samsul Rijal, Katib Suryah PCNU Jombang. Pada materi ini peserta diajak untuk memetakan bagaimana maping wilayah dakwah di Jombang, baik yang berada di pedesaan, perkotaan, instansi, komunitas, maupun geliat persoalan yang merebak di media sosial.
"Tentunya dengan mendesain strategi dakwah yang efektif dan efisien yang mengcover keempat jenis dakwah (dakwah bil lisan, dakwah bil hal, dakwah bil qolam/bil kitabah/bit tadwin, dan dakwah bil qudwah)," tuturnya.
Disamping itu, lanjut Aang, peserta juga dikenalkan bagaimana strategi dakwah yang mampu menjawab maraknya radikalisme di dunia maya yang kian deras tak terbendung.Â
Selanjutnya, untuk materi katiga adalah Strategi Dakwah Aswaja An-Nahdliyah, disampaikan H Abdul Latif Malik, Ketua Rijalul Ansor Jombang. Pada materi ini para peserta diajak untuk menjelajahi cakrawala khazanah Aswaja An-Nahdliyah.
Untuk diketahui, pelatihan ini diikuti 46 peserta yang berasal dari delegasi MWCNU se-Jombang, Lembaga dan Banom NU yang dipilih khusus untuk menjawab tantangan dakwah NU di Jombang. (Syamsul Arifin/Abdullah Alawi)