Aceh Jaya, NU Online
Bumi Aceh kembali berduka. Hanya beberapa hari usai wafatnya Abu Singgah Mata, kini ulama berkarisma Aceh yakni Abu Salim Lamno kembali menghadap ilahi, Rabu (6/11) sekitar pukul 21.30 WIB bertempat di Gampong Janguet Kecamatan Indra Jaya (Lamno) Kabupaten Aceh Jaya, Aceh.
Kepergian ulama kharismatik Aceh ini merupakan duka yang mendalam bukan hanya bagi warga Lamno dan sekitarnya, juga masyarakat secara umum.
Informasi yang dihimpun NU Online, Abu Salim selama dua tahun belakangan jatuh sakit, semenjak itu sudah tidak leluasa lagi dalam bergerak. Sehari-harinya dirawat oleh kerabat dekatnya, dan tinggal di komplek Masjid Sabang Lamno.
Almarhum menurut keluarga dekat dikebumikan hari ini Kamis (7/11) di kompleks Masjid Sabang Lamno.
Usai mendapatkan informasi tersebut, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh, Tgk H Faisal Ali atau akrab disapa Lem Faisal langsung mengucapkan bela sungkawa atas berpulang ke rahmatullah Abu Salim Lamno.
"Atas nama keluarga besar PWNU Aceh mengucapkan bela sungkawa yang mendalam dan turut berduka cita atas meninggalnya ulama kharismatik Aceh Abu H Salim Lamno yang sudah berumur 100 tahun lebih," ungkap ulama yang juga Wakil Ketua MPU Aceh, Kamis (7/11).
Lebih lanjut Lem Faisal selaku Pimpinan Dayah (pondok pesantren) Mahyal Ulum Al-Aziziyah Sibreh, Aceh Besar itu mengatakan Abu Salim Lamno merupakan ulama kharismatik Aceh yang yang dikenal alim, ahli sufi dan tasawuf. Yang bersangkutan juga tercacat sebagai murid Syaikh Abuya Muda Waly al-Khalidy.
"Kepergian ulama merupakan padamnya lentera bumi dan ini hendaknya menjadi ‘ibrah dan pelajaran untuk kita. Dan mari kita panjatkan doa semoga almarhum diampuni dosanya dan husnul khatimah," pinta alumni MUDI Samalanga itu.
Kontributor: Bang Helmi
Editor: Ibnu Nawawi