Hairul Anam
Kontributor
Pamekasan, NU Online
Hingga kini, kemuallafan Diana Hermina Sahetapy jadi perbincangan hangat di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Pamekasan. Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pamekasan pun bertekad untuk merangkulnya.
“Yang dimaksud merangkul adalah memfasilitasi dia belajar agama. Kebetulan kami di Ansor Pamekasan punya program Ngangenin (Ngaji Nang Malem Senin). Diana bisa memanfaatkan program tersebut,” terang Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kabupaten Pamekasan, Syafiuddin kepada NU Online di kantor PC GP Ansor Pamekasan, Jalan R Abd Aziz Nomor 95, Kecamatan/Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (20/2) siang.
Diterangkan, jika Diana berkenan ikut program Ngangenin, PC GP Ansor Pamekasan akan membuat tempat khusus yang dibatasi tabir. Pihaknya juga akan berkomunikasi dengan Fatayat NU Pamekasan untuk menemani Diana selama mengikuti pengajian kitab kuning.
“Program Ngangenin ini ditangani oleh Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Kabupaten Pamekasan. Sementara terdapat dua kitab yang diaji, yaitu Nashaihul Ibad dan Riyadus Shalihin. Pematerinya adalah RKH Maltuful Anam dan Kiai Rusdi Amin. Keduanya adalah Ketua dan pengurus MDS Rijalul Ansor Kabupaten Pamekasan,” ungkap Syafiuddin.
Menurutnya, ajakan tersebut bagian dari dakwah yang menitiktekankan pada dakwah yang mengajak dengan cara-cara bijaksana, dengan langkah yang baik, penuh kesantunan.
“Dakwah seperti itu adalah karakter dakwah para masyaikh NU. Insyaallah lebih efektif daripada dengan cara-cara urakan penuh sarkastik dan sentiment,” tegas Syafiuddin.
Alumnus Pondok Pesantren Al-Mardliyah, Waru, Kabupaten Pamekasan itu menambahkan, GP Ansor Pamekasan selalu siap menjadi teman curhat Diana. Siap memberikan arahan dan menjadi teman yang baik.
“Kita bersikap seperti ini, tiada lain maksud dan tujuannya adalah guna mengarahkan para muallaf memahami Islam yang penuh dengan kesantunan, kedamaian dan menghargai semua,” tegasnya.
Lebih dari itu, PC GP Ansor Kabupaten Pamekasan mendorong Diana untuk aktif di kegiatan-kegiatan Fatayat NU, baik di tingkat ranting, anak cabang, maupun segala kegiatan di cabang.
“Berislam itu, insyaallah akan semakin kuat ketika berorganisasi. Untuk Diana yang baru masuk Islam, bisa membaur dengan Fatayat NU. Mengapa Fatayat NU? Karena secara umur, Diana laik di keanggotaan Fatayat NU. Dia tergolong pemudi milenial, masih berumur 24 tahun,” tukas Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pamekasan tersebut.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Diana masuk Islam di kantor PCNU Kabupaten Pamekasan. Gadis berkacamata tersebut dibimbing membaca syahadat oleh Wakil Bendahara PCNU Pamekasan, Habib Jakfar Bil Faqih, disaksikan Sekretaris PCNU Pamekasan KH Abdurrahman Abbas , Wakil Ketua PCNU KH Abd. Kadir, dan Wakil Bendahara PCNU Kiai Ihsan Ikhwani.
Kontributor: Hairul Anam
Redaktur: Aryudi AR
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua