Para Pimpinan Anak Cabang (PA) GP Ansor Kadur Pamekasan saat mengikuti kegiatan Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Kadur di Desa Pamoroh, Kadur, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. (Foto: NU Online/Anam)
Hairul Anam
Kontributor
Pamekasan, NU Online
NU adalah organisasi suci, didirikan oleh waliyullah. Karenanya, pengurusnya harus punya kesetiaan utuh dalam ber-NU. Tidak boleh nanggung, apalagi ragu dan masih kepincut dengan organisasi atau tokoh di luar NU.
Demikian ditegaskan Wakil Ketua GP Ansor Kadur Pamekasan, Rey Akmal Fauzi di sela-sela kegiatan Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Kadur di Desa Pamoroh, Kadur, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Ahad (27/10).
Menurutnya, loyalitas adalah hal yang sangat penting dalam berorganisasi di NU. NU bukan organisasi sembarangan. Tidak loyal kepada organisasi berarti tak loyal kepada ulama karena NU didirikan oleh para ulama.
"Yang masih ragu ber-NU, kami persilahkan keluar dari barisan Gerakan Pemuda Ansor. Silahkan ikut kaderisasi formal dulu, baik PKD Ansor atau Pelatihan Kader Penggerak (PKP) NU. Jika sudah mantap, silahkan gabung kembali pada barisan kami," tegas Fauzi.
Ia menambahkan, menjadi bagian dari kalangan Nahdliyyin, baik pada tataran kultural maupun struktural, harus memiliki kemanunggalan antara pola pikir (fikrah), pola tindak (amaliyah), dan pola gerakan (harakah).
"Insyaallah kemanunggalan tersebut bisa mendarah daging dalam tubuh kita kalau serius dan lulus PKD Ansor maupun PKPNU," tegas jebolan PKPNU Angkatan IX PCNU Pamekasan tersebut.
Dalam waktu dekat, GP Ansor Kadur akan mengadakan Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) angkatan II. Seluruh kader GP Ansor dan pemuda Kadur yang hendak gabung Ansor, sifatnya wajib ikut PKD.
"Yang tidak mantap ber-NU dan tidak lulus PKD, jangan sekali-kali direkrut sebagai pengurus. Itu sudah tertuang dalam AD/ART GP Ansor," tegas Fauzi.
Panitia PKD sudah dibentuk. GP Ansor Kadur mencanangkan PKD pada 13-15 Desember 2019. Setelah itu akan digelar Konferancab guna memunculkan calon ketua GP Ansor Kadur yang baru.
"Pada periode kedua sahabat Anam jadi Ketua GP Ansor Kadur, tidak bisa sampai akhir kepemimpinan. Sebab, beliau mesti fokus sebagai Kepala BAANAR (Badan Ansor Anti Narkoba) Kabupaten Pamekasan. Namun, beliau selalu siap mendampingi dan terlibat dalam kegiatan sahabat-sahabat," urainya.
"Sekali lagi, yang jadi pengurus nanti wajib lulus PKD. Yang jadi Ketua Ansor Kadur, wajib lulus PKPNU," ujarnya.
Menjadi nahdliyin, terangnya, tidak cukup secara kultural. Namun, juga mesti terlibat aktif secara struktural.
"Sebab, struktural itu penggerak kultural. Kendati pun tidak menjadi pengurus, minimal ada keterlibatan aktif dalam setiap kegiatan NU, syukur-syukur berkontribusi secara dana atau pun tenaga," tukasnya.
Kontributor: Hairul Anam
Editor: Aryudi AR
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua