Kiai Idham Chalid membubuhi kata pengantarnya dengan sebuah kop surat pribadi yang berisikan nama diri (KH Dr Idham Chalid), alamat tinggal (saat itu di Jalan Ki Mangun Sarkoro, Nomor 51, Menteng), dan nomor telepon (48366).
Pada kata pengantar bertanggal 13 Agustus 1974, Kiai Idham Chalid berdoa agar usaha yang mulia tersebut hendaknya mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Ia mengapresiasi peluncuran Kitab Taudhihul Adillah yang mengisi kekosongan bahan bacaan dan buku panduan keagamaan bagi masyarakat yang sejalan dengan pandangan Ahlussunnah wal Jamaah di Indonesia.
“Buku Taudhihul Adillah karangan KH Muhammad Syafi‘i Hadzami yang berisikan masalah agama Islam adalah merupakan compendium, kesimpulan yang padat, penuh berisi hukum, fatwa dan prinsip, terutama persoalan-persoalan yang dihadapi oleh umat Islam di mana pun juga. Di dalam buku ini banyak terdapat ajaran-ajaran yang merupakan pedoman dan bimbingan untuk menerapkan amaliah Ahlussunnah wal Jamaah,” kata Kiai Idham. (KHM Syafi’i Hadzami, Kitab Taudhihul Adillah, [Jakarta, Bersuwa: 1974 M], jilid III, halaman v).
Kiai Idham berharap karya KH Muhammad Syafi‘i Hadzami (31 Januari 1931-7 Mei 2006) terbitan CV Bersuwa dapat bermanfaat pada usaha dan amal di bidang pembangunan mental bersama kitab-kitab agama Islam lain yang selama ini diterbitkan oleh badan dan penerbit-penerbit swasta.
Kitab Taudhihul Adillah terbit pertama kali pada 1971. Kitab ini terdiri atas 7 jilid. Setiap jilidnya memuat 100 masalah agama Islam yang mencakup segala aspek yang dihadapi umat Islam dalam keseharian.
Kitab ini berasal dari hasil transkrip atas rekaman acara tanya jawab agama Islam asuhan KHM Syafi’i Hadzami (Rais Syuriyah PBNU 1994-1999) yang disiarkan melalui Radio Cendrawasih pimpinan Sechan Alatas sejak 1970.
Kitab ini merupakan buku sejenis Ahkamul Fuqaha, kumpulan putusan keagamaan (bahtsul masail) NU sejak 1926. Kitab ini disambut baik oleh publik baik yang awam dan alim sekalipun.
Kitab ini cukup laris. Ia mengalami berkali-kali cetak ulang. Ia pernah diterbitkan oleh PT Rissmako pada 1971, CV Bersuwa pada 1974, dan Menara Kudus pada 1982.
Terpopuler
1
Menag: Tahun Ini Insyaallah Jadi Haji Akbar, Pahala 70 Kali Lebih Besar dari Haji Biasa
2
Khutbah Jumat: Keistimewaan Berbagi Kebahagiaan
3
Khutbah Jumat: Hikmah Diutusnya Para Nabi dan Diturunkannya Kitab-kitab
4
Larangan Penyalahgunaan Wewenang Keagamaan dalam Islam
5
Kegemaran KH Musthofa Aqil Siroj Baca Surat Al-Ikhlas
6
Alumni Pondok Tremas Jadi Pengusaha Konveksi, Ajaran di Pesantren sebagai Fondasi Bangun Usaha
Terkini
Lihat Semua