17.478 Jamaah Haji Mengidap ISPA, Imbauan KKHI: Jaga Prokes!
Selasa, 13 Juni 2023 | 16:00 WIB
Mahbib Khoiron
Penulis
Makkah, NU Online
Data Penyelenggara Kesehatan Haji di Arab Saudi hingga 12 Juni 2023 menyebut ada 17.478 jamaah haji yang terdeteksi mengidap infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Jumlah ini dihimpun hanya dari Pelayanan Kesehatan Kloter dan merupakan jumlah terbanyak dibanding hipertensi (14.689) dan fatigue atau kelelahan (7.432).
Anggota Tim Medis Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dr Faridah menjelaskan, kasus ISPA yang banyak dialami jamaah haji bisa dipicu oleh menurunnya daya tahan tubuh akibat kelelahan dan diperberat oleh kondisi lingkungan Arab Saudi yang panas, kelembabannya rendah, serta padatnya jamaah haji dari berbagai negara yang ada di Makkah.
"Penularan (ISPA) dipicu oleh menurunnya kesadaran jamaah haji untuk menggunakan masker sehingga jumlah penderitanya meningkat dengan pesat," kata Dokter Faridah di Makkah, Selasa (12/6/2023).
Dokter spesialis telinga, hidung dan tenggorokan (THT) ini menerangkan bahwa ISPA biasanya lebih banyak diidap oleh jamaah haji muda. Sedangkan jamaah haji yang daya tahan tubuhnya lebih rentan, mereka terkena pneumonia yang lebih parah dari ISPA.
Agar aman dalam melaksanakan aktivitas ibadah di Makkah, penderita ISPA diimbau tetap menjaga protokol kesehatan dengan menggunakan masker, terutama saat berada di kerumunan. Jamaah juga tak disarankan banyak berkegiatan di luar pemondokan pada kondisi cuaca sangat panas, di samping mereka harus sering minum air agar tidak dehidrasi.
"Gaya hidup seperti apa yang sebaiknya dilakukan dan obat apa yang sebaiknya dikonsumsi jamaah haji penderita ISPA? Jaga daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi secara teratur, istirahat yang cukup, konsumsi suplemen," ujarnya.
Dokter Faridah menambahkan, untuk jamaah haji Indonesia yang menderita ISPA sebaiknya mengonsumsi obat seperti dekongestan dan mukolitik yang berfungsi sebagai pengencer dahak. Bisa juga mengonsumsi antimikroba lokal seperti FG Troches dan vitamin.
Hipertensi juga Butuh Perhatian
Data yang diterima NU Online, selain 14.689 orang di Pelayanan Kesehatan Kloter, penderita hipertensi juga menyebar pelayanan TKB (Tim Kesehatan Bandara) sebanyak 46 orang dan pelayanan EMT (Emergency Medical Team) sebanyak 884 orang, hingga Senin (12/6/2023).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Jika hipertensi diabaikan, salah satu dampak buruknya bisa mengakibatkan stroke.
Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, dr Edi Supriyatna mengatakan, agar jamaah haji terhindar dari hipertensi, jamaah haji lansia dengan riwayat penyakit hipertensi sangat dianjurkan untuk tidak memaksakan diri dalam beraktivitas berlebihan dan tidak memaksakan diri untuk melakukan ibadah yang sifatnya sunnah.
Jamaah haji disarankan tetap minum obat secara teratur sesuai anjuran dari dokter. Mereka diimbau menjaga diri dari stres dengan cara tetap bersosialisasi dengan teman-temannya dan tetap didampingi oleh keluarganya dalam aktivitas sehari-hari.
Edi mengingatkan pentingnya menghindari hipertensi karena dampaknya cukup berbahaya jika diabaikan. "Salah satu dampak dari hipertensi adalah penyakit stroke. Jika terkena stroke, maka akan berdampak terganggunya aktivitas ibadah jamaah haji," ujar Edi.
Pewarta: Mahbib Khoiron
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua