Jakarta, NU Online
Kudeta militer terjadi di Niger, sebuah negara di kawasan Afrika Barat. Kudeta dilakukan kelompok militer yang mengambil alih kekuasaan dari Presiden Mohamed Bazoum pada Rabu (26/7/2023).
Aksi kudeta diumumkan lewat siaran televisi lokal oleh Kolonel Amadou Abdramane yang diapit oleh para perwiranya. Amadou Abdramane mengatakan bahwa pihaknya memutuskan untuk mengakhiri rezim saat ini karena situasi keamanan yang memburuk dan pemerintahan yang buruk.
“Hentikan rezim yang Anda kenal karena situasi keamanan yang memburuk dan pemerintahan yang buruk,” seperti dikutip dari Reuters, Selasa (1/8/2023).
Mereka pun menyatakan bahwa Presiden Bazoum ditahan di istana kepresidenan, meski begitu keamanan dan keselamatan sang presiden akan mereka jamin asal tidak ada intervensi pihak asing.
Sementara itu, pada Jumat (28/7/2023) tentara pemberontak yang melakukan kudeta mengumumkan pemimpin mereka sebagai kepala negara baru. Sebagaimana dikutip dari Associated Press, Kolonel amadou mengatakan bahwa konstitusi ditangguhkan dan Jenderal Abdourahmane Tchiani dinyatakan sebagai pemimpin baru negara.
Akibat kudeta ini, jam malam pun diberlakukan dan semua institusi pemerintahan juga ditutup. Pengambilalihan kekuasaan Niger oleh militer merupakan kudeta keempat sejak kemerdekaannya dari Perancis pada 1960. Bazoum terpilih pada 2021 dalam transisi kekuasaan demokratis pertama di Niger sejak memperoleh kemerdekaan dari Perancis pada 1960.
Kemlu RI pastikan WNI di Niger aman
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan kondisi tiga warga negara Indonesia (WNI) di Niger dalam kondisi aman di tengah kudeta militer terhadap pemerintah terpilih di negara Afrika Barat tersebut. Pemerintah Indonesia melalui KBRI Abuja di Nigeria yang wilayah akreditasinya meliputi Niger tersebut telah menghubungi WNI yang bekerja di Niger.
“Ada tiga WNI yang bekerja di daerah Tahoua, mereka sudah dihubungi KBRI dan dipastikan kondisinya aman,” terang Direktur Perlindungan WNI dan Kemlu RI Judha Nugraha di Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Selain ketiga WNI tersebut, KBRI juga mencatat terdapat satu WNI yang bekerja di Ibu Kota Niamey, Niger, Namun, saat kudeta terjadi, di sedang mengambil cuti dan pulang ke Indonesia.
“KBRI Abuja bersama konsul kehormatan kita di Niger akan terus memantau situasi di sana,” ucapnya.
Terpopuler
1
Sosiolog Sebut Sikap Pamer dan Gaya Hidup Penyebab Maraknya Judi Online
2
Menkomdigi Laporkan 80 Ribu Anak Usia di Bawah 10 Tahun Terpapar Judi Online
3
Besok Sunnah Puasa Ayyamul Bidh Jumadal Ula 1446 H, Berikut Niat dan Keutamaannya
4
UI Minta Maaf soal Disertasi Bahlil Lahadalia, Kelulusan Ditangguhkan, Moratorium SKSG
5
Khutbah Jumat: Peran Ayah dalam Kehidupan Keluarga
6
Kabar Duka: KH Munsif Nachrowi Pendiri PMII Wafat
Terkini
Lihat Semua