Yangon, NU Online
Amerika Serikat (AS) mendesak Myanmar untuk mengambil langkah konkrit untuk menjamin hak asasi manusia warga Rohingya. AS juga mendorong Myanmar untuk menerima kembali ratusan ribu warga Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh usai operasi militer Agustus tahun lalu.
Mark Green, administrator Badan Amerika Serikat untuk Pembangunan Internasional (USAID) mengatakan, para pengungsi warga Rohingya di kamp-kamp pengungsian di Bangladesh meminta hak-hak dan keamanan mereka dijamin sebelum membuat keputusan untuk kembali ke Myanmar.
“Kami akan mendorong pemerintah (Myanmar) untuk mengambil langkah-langkah konkret sehingga Rohingya bisa kembali dengan cara yang aman dan bermartabat, ”kata Green usai mengunjungi warga Rohingya di kamp pengungsin dan negara bagian Rakhine seperti dilansir Reuters, Ahad (20/5).
Green mengaku iba dengan warga Rohingya yang kekurangan dalam berbagai hal, baik kesehatan, pendidikan, dan mata pencaharian. Untuk itu Green menyebutkan, AS akan menyediakan 44 juta dolar AS (sekitar 620 miliar rupiah) bantuan tambahan untuk Rohingya dan populasi rentan lainnya di Myanmar dan Bangladesh.
Dalam tournya ke Bangladesh dan Myanmar tersebut, Green juga bertemu dengan pemimpin de-facto Myanmar Aung San Suu Kyi dan para pemimpin masyarakat sipil. Dia juga bertemu dengan pejabat pemerintah lokal di negara bagian Rakhine.
“Kami tidak memiliki waktu untuk berleha-leha. Kami sangat butuh melihat langkah-langkah positif ke depan dan kami siap membantu,” ujarnya. (Red: Muchlishon)