Internasional

Banyak Rumah Sakit Kolaps, Krisis Kesehatan di Gaza Kian Parah

Kamis, 9 November 2023 | 18:45 WIB

Banyak Rumah Sakit Kolaps, Krisis Kesehatan di Gaza Kian Parah

Petugas kesehatan di Gaza, Palestina, tengah berupaya menangani bayi-bayi yang menjadi korban agresi Israel atas Palestina. (Foto: akun X Times of Gaza)

Jakarta, NU Online 

Krisis kesehatan yang melanda Gaza, Palestina kian parah dengan sebagian besar rumah sakit di wilayah tersebut kolaps dan tidak berfungsi. Hal ini mengakibatkan ribuan pasien terancam tidak bisa mendapatkan perawatan yang layak. 


Times of Gaza melaporkan kondisi kesehatan masyarakat Gaza di tengah serangan militer Israel yang masih terus berlanjut. Di dalam laporan itu tercatat ada 1.050 pasien gagal ginjal yang memerlukan cuci darah kekurangan fasilitas dan peralatan medis yang memadai. Sementara itu, 2.000 pasien kanker dihadapkan pada kekurangan pengobatan yang dapat mempengaruhi proses pemulihan.


Sebanyak 5.000 wanita hamil di Gaza yang diperkirakan akan melahirkan bulan ini, berisiko melahirkan tanpa layanan medis yang memadai. Di sisi lain, 130 bayi lahir prematur membutuhkan inkubator.


Rumah sakit Al-Quds di ambang kolaps

Salah satu rumah sakit di Gaza, Palestina yakni Rumah Sakit Al-Quds dilaporkan telah menutup sebagian besar layanan setelah kehabisan bahan bakar sejak Ahad (5/11/2023).


Rumah sakit itu terletak di lingkungan Tal al-Hawa dan dijalankan oleh Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS). PRCS mengatakan pihaknya terpaksa menghentikan sebagian besar layanan untuk menghemat penggunaan bahan bakar dan memastikan tingkat pelayanan minimum dalam beberapa hari mendatang, seperti dilansir dari Anadolu Ajansi, Kamis (9/11/2023). 


Sejak 7 Oktober 2023, pemerintah Israel telah menutup semua penyeberangan dengan Gaza dan melarang masuknya semua barang, termasuk bahan bakar.


Organisasi kemanusiaan tersebut mengatakan berdasarkan prosedur itu, unit bedah, unit pengadaan oksigen, dan unit radiologi akan ditutup karena rumah sakit tersebut mengambil daya dari generator yang lebih kecil.  


Disebutkan bahwa pihak administrasi rumah sakit menetapkan jadwal penggunaan listrik rata-rata dua jam setiap hari di setiap gedung untuk memungkinkan para pengungsi memasak dan mengisi daya ponsel mereka. Sementara sekitar 14.000 pengungsi Palestina berlindung di rumah sakit di tengah berlanjutnya serangan Israel di Gaza. 


Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU PBNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan via rekening BSI 7015 654 583 a/n PP LAZIS NU Non Zakat atau rekening BCA 0680 1926 77 a/n Yayasan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah NU. Bantuan juga dapat disalurkan melalui tautan https://nucare.id/program/pedulipalestina.