Internasional

Juru Bicara PBB: Gaza Utara, Neraka di Bumi

Senin, 13 November 2023 | 21:30 WIB

Juru Bicara PBB: Gaza Utara, Neraka di Bumi

Jubir PBB Jens Laerke. (Foto: tangkapan Layar X UN Geneva)

Jakarta, NU Online

 

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UNOCHA) mengeluarkan pernyataan terkait situasi darurat di Gaza Utara, Palestina. Wilayah itu tampak seperti neraka di bumi.

 

“Jika memang ada neraka di bumi, maka itu adalah bagian utara Gaza,”, kata Jens Laerke, Juru Bicara UNOCHA, pada konferensi pers mingguan di Jenewa, dikutip dari akun X UN Geneva, Senin (13/11/2023). 

 

Ia menggambarkan bahwa masyarakat Gaza Utara kini terjebak dalam spiral kematian, kekurangan, keputusasaan, dan pengungsian.

 

"Orang-orang yang berada di sana, sudut-sudut dari keberadaan mereka adalah kematian, kekurangan, keputusasaan, pengungsian, dan secara harfiah, kegelapan," ungkap Laerke.

 

Ia mengungkapkan juga bahwa situasi kian memburuk sejak 11 Oktober 2023 ketika jaringan listrik di seluruh Jalur Gaza dimatikan dan pasokan bahan bakar berhenti masuk.

 

Masyarakat yang kini terperangkap dalam keadaan terjepit. Rumah, sekolah, dan fasilitas kesehatan tidak lagi memiliki akses terhadap listrik, mengakibatkan kehidupan sehari-hari menjadi sangat sulit.

 

Laerke lalu menyoroti konsekuensi tragis dari situasi ini, terutama pada anak-anak Gaza Utara. "Apa yang Anda katakan kepada anak-anak Anda dalam situasi seperti ini? Hal ini hampir tidak dapat dibayangkan," ucap Laerke.

 

Dilansir dari Anadolu Ajansi, Learke mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat mengirimkan truk bantuan ke utara Gaza karena perang di wilayah yang terkepung itu masih berkecamuk.

 

Ia mengatakan truk-truk kemanusiaan PBB mencapai bagian selatan Jalur Gaza. PBB baru-baru ini memperingatkan bahwa warga Palestina harus menghadapi genosida yang besar-besaran, ketika pemerintah Israel terus melakukan melancarkan serangan udara dan pengepungan total terhadap Jalur Gaza.

 

UNOCHA melaporkan, warga Palestina yang meninggal dalam konflik ini sudah melampaui 11 ribu orang, sekitar 9 kali lipat lebih banyak dari korban jiwa Israel, dalam data yang diungkapkan OCHA.

 

Korban jiwa Palestina di Jalur Gaza yang dilaporkan berjumlah 11.078 orang, kemudian korban jiwa di Tepi Barat 172 orang. Di sisi lain, korban jiwa dari pihak Israel sekitar 1.247 orang. Sebelumnya jumlah korban jiwa Israel diperkirakan mencapai 1.400 orang, namun angkanya direvisi menjadi lebih rendah sejak 9 November 2023.

 

Sekitar 27.490 korban luka Palestina di Jalur Gaza, 2.586 korban luka Palestina di Tepi Barat, dan sekitar 5.400 korban luka Israel.