Internasional

Katib Syuriyah PBNU Harap PCINU Taiwan Jadi Rumah bagi WNI dan Benteng Amaliyah Nahdliyin

Sabtu, 29 Maret 2025 | 10:00 WIB

Katib Syuriyah PBNU Harap PCINU Taiwan Jadi Rumah bagi WNI dan Benteng Amaliyah Nahdliyin

Gus Aun saat mengisi acara Safari Ramadhan di Sekretariat PCINU Taiwan, Taipei. (Foto: dok. PCINU Taiwan)

Taipei, NU Online

Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Muhammad Aunullah A'la Habib (Gus Aun) berharap, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan dapat menjadi duta dakwah Islam rahmatan lil alamin yang menyebarkan Islam yang ramah, bukan yang marah-marah, yakni Islam yang merangkul, bukan yang memukul.


Gus Aun juga berharap, PCINU Taiwan menjadi rumah bagi warga negara Indonesia di Taiwan, dalam arti luas sebagai benteng dalam menjaga amaliyah Nahdliyin di luar negeri. Setidaknya, mereka tidak terpengaruh budaya negatif setempat dan tetap mempertahankan tradisi yang dimiliki oleh Nahdliyin.


Hal itu disampaikan oleh Gus Aun dalam wawancara di Sekretariat PCINU Taiwan, Taipei, pada Rabu (26/3/2025).


Sebagai organisasi yang bernaung di bawah PBNU, kata Gus Aun, PCINU Taiwan harus menjalankan amanat yang disampaikan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.


Amanat itu adalah bahwa semua PCINU, termasuk Taiwan, merupakan duta Nahdlatul Ulama di negara masing-masing untuk menyebarkan Islam rahmatan lil alamin.


Karena itu, Gus Aun berharap agar PCINU Taiwan dapat meningkatkan komunikasi dengan PBNU dalam berbagai aspek, termasuk dengan badan otonom (banom) dan lembaga di bawah naungan PBNU.


Kunjungan Gus Aun ke Taiwan bersama Pengurus Lembaga Dakwah PBNU KH Khoirul Huda Basyir, merupakan bagian dari rangkaian monitoring program dai global yang digagas oleh LDNU dan NU Care-LAZISNU PBNU.


"Alhamdulillah, saya bersyukur diberi kesempatan oleh Allah untuk bersilaturahmi dengan kader-kader NU yang sedang merantau di Taiwan. Saya tidak menyangka semangat dan khidmah mereka begitu luar biasa," jelas Gus Aun.


"Dengan berdirinya 14 ranting NU dan sebanyak 36 mushala yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama, ini menandakan perkembangan NU di Taiwan semakin maju," tambahnya.


Ia menuturkan bahwa banyak warga Indonesia di Taiwan yang datang dengan tujuan bekerja atau studi. Namun, di sela-sela kesibukan, mereka masih meluangkan waktu untuk memikirkan perkembangan NU.


"Ini adalah anugerah dari Allah. Apa yang dilakukan oleh teman-teman dan para pendahulu harus terus disiram agar semakin berkembang," kata Gus Aun.


Ia juga menyoroti kehidupan kader NU di Taiwan yang awalnya tidak membayangkan bahwa mereka masih bisa berorganisasi dan berkhidmah di perantauan. Namun justru, kualitas ke-NU-an mereka semakin kuat sehingga Gus Aun menekankan pentingnya menjaga pemahaman agama melalui jalur keilmuan yang benar.


"Agama bukan seperti buku yang setelah dibaca, intinya bisa langsung dipahami. Agama adalah sebuah pemahaman yang harus diperoleh dari orang yang ahli dalam keilmuan tersebut. Tidak bisa agama dipahami secara mandiri. Maka, ketika kita terus ber-NU, itu berarti kita menjaga sanad, silsilah, dan mata rantai keilmuan dari para guru, kiai, dan ulama yang bisa dipercaya," jelasnya.


Gus Aun juga mengapresiasi peran Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Taiwan yang telah menjadi fasilitator dalam membimbing para mualaf. Hingga saat ini, sudah ada 460 orang yang menjadi mualaf atas bimbingan PCINU Taiwan.


"Ini luar biasa. Banyak orang yang ingin menjadi mualaf memilih PCINU sebagai tempat rujukan. Ini harus dikembangkan lebih luas. Namun, ke depan perlu dipikirkan juga keberlanjutan pendidikan bagi anak-anak mereka," jelas Gus Aun


"Biasanya, orang yang berkeluarga akan memiliki keturunan. Maka, pendidikan bagi anak-anak mualaf ini harus terkoneksi dengan jejaring pendidikan model NU. Tidak harus langsung formal, bisa dimulai dengan TPQ atau metode lain, asalkan terkoordinasi dengan baik," imbuhnya.


Selama di Taiwan, Gus Aun mengisi acara Safari Ramadhan di Ranting NU Chiayi dan Sekretariat PCINU Taiwan di Taipei.


Sementara itu, KH Khoirul Huda Basyir mengisi Safari Ramadhan di Ranting Taichung dan menghadiri talkshow di Radio Taiwan International (RTI).


Dalam kesempatan tersebut, Kiai Khoirul Huda Basyir membahas program dakwah NU di Taiwan serta perkembangan komunitas Muslim di sana.


Ia juga mengapresiasi dukungan PBNU melalui Lembaga Dakwah PBNU dan NU Care-LAZISNU dalam memberikan siraman rohani serta arahan untuk akselerasi PCINU Taiwan di masa mendatang.