Internasional

PCINU Jepang Kembali Resmikan 1 MWCINU di Prefektur Niigata

Selasa, 15 November 2022 | 22:00 WIB

PCINU Jepang Kembali Resmikan 1 MWCINU di Prefektur Niigata

Ketua PCINU Jepang, Achmad Gazali (kiri) menyerahkan bendera NU Ketua MWCINU Niigata terpilih, Mohammad Roni (kanan), Ahad (13/11/2022) waktu setempat. (Foto: Dok. PCINU Jepang)

Jakarta, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang kembali meresmikan satu Majelis Wakil Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (MWCINU), tepatnya di Prefektur Niigata dengan melantik pengurus-pengurus baru.


Ketua PCINU Jepang, Achmad Gazali, yang melantik langsung para pengurus menyebutkan bahwa keinginan untuk meresmikan MWCINU di Niigata sudah sejak beberapa bulan silam. Namun, baru sempat didirikan pada Juli lalu dan diresmikan dengan terbitnya SK pada Ahad (13/11/2022).


Dalam acara bertema Guyub Rukun Bersama Berpegang Teguh pada Ahlussunnah Wal Jamaah itu, Gazali menyampaikan taushiyah dengan menekankan pentingnya berislam ala NU di negeri minoritas seperti Jepang.


“Seiring dengan berkembangnya zaman, saat ini banyak paham yang kadang menyalahkan kegiatan ibadah yang dilakukan oleh warga Nahdliyin. Oleh sebab itu, kita sebagai warga NU harus tetap istiqamah dan berpegang teguh pada Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) An-Nahdliyah,” papar Gazali.


Kepada NU Online, Senin (14/11/2022) malam, Gazali menuturkan selain untuk membentengi diri dari pengaruh yang tidak baik dan salah di mata agama. Dengan ber-NU juga membuat seseorang lebih bersemangat dalam menjalankan ibadah.


“Khususnya, ibadah yang memiliki ciri khas ke-Indonesia-an, seperti Tahlilan, Yasinan, Shalawatan, dan lain sebagainya. Dengan ber-NU pula kita bisa menambah ilmu dari para masyayikh yang sanad keilmuannya tidak diragukan lagi sambung sampai pada Kanjeng Nabi Muhammad,” tandasnya.


Senada dengan hal tersebut, Ketua MWCINU Niigata terpilih, Mohammad Roni, menuturkan bahwa keberadaan NU sebagai fondasi keberagaman kultur dan budaya rakyat Indonesia.


“Oleh karena itu, penting bagi para perantau untuk mengingat-ingat kembari dari mana ia berasal dan bagaimana ia akan kembali ke hadapan-Nya,” ujarnya.


Roni berharap agar seluruh kegiatan ke-NU-an tetap rutin dijalankan. Selain itu, ia juga ingin agar MWCINU Niigata memiliki tempat secara khusus untuk menjalankan berbagai kegiatan.


“Karena selama ini berbagai kegiatan dilaksanakan di apato, yakni apartemen untuk para pekerja asing yang ada di Jepang. Agenda terdekat kita masih sama dengan agenda-agenda sebelumnya yakni rutin Tahlilan dan Yasin,” ungkapnya.


Namun, lanjut dia, nanti akan ada beberapa tambahan agenda ke depan seperti khatmil Qur’an, pelatihan bekam yang merupakan salah satu pengobatan yang dianjurkan oleh Rasulullah Muhammad saw.


“Kami juga ingin mendirikan Masjid NU di Niigata. Semoga keinginan dan cita-cita mulia ini bisa terwujud dalam jangka menengah atau panjang,” harap Roni memungkasi perbincangan.


Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori