A Muchlishon Rochmat
Penulis
Madinah, NU Online
Pameran Internasional dan Museum Kehidupan Nabi dan Peradaban Islam (The International Exhibition and Museum of the Life of the Prophet and Islamic Civilization) terletak di samping Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Sesuai namanya, museum ini menampilkan kehidupan Nabi Muhammad dan sejarah dunia Islam.
Upacara pembukaan museum ini berlangsung pada 2 Februari lalu. Museum ini diluncurkan di bawah pengawasan Liga Muslim Dunia. Ini merupakan yang pertama. Ke depannya, museum Nabi Muhammad akan dibangun di banyak negara, termasuk Indonesia. Juga di bawah pengawasan Liga Muslim Dunia.
Liga Muslim Dunia dalam pernyataannya menekankan, tujuan pendirian museum ini adalah untuk menanamkan semangat cinta dan kebaikan; makna kasih sayang, kemanusiaan, moderasi, toleransi, dan hidup berdampingan; serta mendakwahkan Islam dengan menggunakan cara kekinian—karena museum ini dilengkapi dengan teknologi mutakhir.
Lantas, seperti apa bentuk Pameran Internasional dan Museum Kehidupan Nabi dan Peradaban Islam? Apa saja fasilitas yang ditawarkannya? Dikutip laman Arab News, 6 Februari 2021, museum ini dibangun di atas lahan seluas lima ribu meter persegi, terdiri dari dua lantai dan 25 pavilun utama.
Salah satu paviliun menampilkan sejarah perempuan dalam Islam. Bagaimana peran penting mereka di masa awal Islam dan peran penting mereka dalam kehidupan Nabi Muhammad. Paviliun ini juga menyuguhkan pentingnya anak-anak dalam kehidupan Nabi. Bagaimana Nabi biasa bermain dengan anak-anak dan nasihat-nasihat tentang cara membesarkan anak.
Paviliun lainnya menggunakan teknologi 3D, realitas virtual, dan realitas berimbuh (augmented-reality) untuk merekonstruksi dan mendeskripsikan barang-barang Nabi Muhammad, termasuk sisir, alas kaki, pakaian, furnitur, dan lainnya.
Dalam pameran juga ditampilkan Piagam Madinah—sebagai simbol hidup berdampingan secara damai dan berkewarganegaraan di era Nabi, serta dasar pembentukan negara Islam multi-etnis di Madinah. Kemudian, ditampilkan juga Deklarasi Makkah 2019 tentang seperangkat prinsip Islam yang mendukung hidup berdampingan secara damai, serta mengutuk kekerasan dan ekstremisme.
Paviliun lainnya memperlihatkan asmaul husna atau 99 nama Allah, dengan penjelasan setiap nama dan hubungannya dengan kemanusiaan. Di paviliun ini juga dipamerkan luar angkasa dan planet-planet—dengan penjelasan relevansi objek astronomi dengan Islam dan umat manusia, serta geografi bumi—yang menekankan pentingnya melestarikan ciptaan Allah.
Di paviliun lainnya ditunjukkan tentang kehidupan Nabi-nabi lainnya, karakteristik mereka sesuai dengan keterangan Al-Qur’an dan hadits, dan ringkasan kehidupan mereka. Di sini juga ditampilkan ulasan mengenai peristiwa penting dalam hidup Nabi Muhammad, dari lahir hingga wafat, dengan menggunakan layar interaktif—yang membuat pengunjung merasa hidup pada zaman itu.
Kemudian di paviliun lainnya, pengunjung akan mendapati informasi lengkap tentang kesehatan menyeluruh, penyembuhan, pencegahan, dan penyadaran—sebagai penjabaran dari salah satu pesan penting Nabi Muhammad bahwa kesehatan pikiran, tubuh dan jiwa itu saling berhubungan.
Di samping itu, museum ini juga menghadirkan 500 barang-barang antik pada era Nabi Muhammad, puluhan lukisan dan pajangan interaktif. Museum ini dilengkapi dengan tujuh bahasa (Arab, Indonesia, Inggris, Spanyol, Urdu, Prancis, dan Turki) dan teater 4DX—yang menayangkan serangkaian film tentang kehidupan Nabi Muhammad.
Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua