Internasional

Negosiasi: Israel Tawarkan Hamas 45 Hari Gencatan Senjata, Tukar dengan 11 Tawanan

NU Online  ·  Selasa, 15 April 2025 | 13:00 WIB

Negosiasi: Israel Tawarkan Hamas 45 Hari Gencatan Senjata, Tukar dengan 11 Tawanan

Warga Palestina membawa jenazah Abdullah Habbash dan enam saudara laki-laki dari keluarga Abu Mahadi yang tewas dalam serangan tentara Israel terhadap mobil yang mereka tumpangi di Deir el-Balah, Jalur Gaza tengah. (Foto: Abdel Kareem Hana/AP)

Jakarta, NU Online

Israel telah mengeluarkan proposal gencatan senjata kepada mediator Mesir dan Qatar pada Senin (14/4/2025). Dalam proposal tersebut, ditawarkan 45 hari gencatan senjata sementara ditukar dengan pembebasan 11 tawanan yang masih ditahan di Gaza.


Dilansir Al Jazeera pada Selasa (15/4/2025), Hamas tengah mempelajari proposal tersebut. Pihaknya juga menyebut bakal merespons tawaran tersebut dengan segera.


Pejabat Senior Hamas Sami Abu Zuhri sebelum merilis pernyataan resmi, menyebut bahwa Hamas tidak akan menerima segala permintaan untuk melucuti senjata.


"Selagi masih ada pendudukan, perlawanan bakal berlanjut," ujarnya.


"Permintaan pelucutan senjata Hamas bahkan tidak dapat diterima untuk didengar," lanjutnya.


Pembicaraan yang digelar di Kairo pada Senin (14/4/2025) kemarin berakhir dengan tidak ada kejelasan pergerakan untuk mengakhiri perang secara permanen yang meningkat sejak Israel merusak gencatan senjata di Gaza pada 18 Maret 2025 lalu.


Sementara itu, dilansir dari WAFA bahwa Mesir dan Qatar menekankan bahwa perlu untuk mengakhiri perang di Gaza dan mencapai rekonsiliasi Palestina. Mereka menegaskan kembali posisinya dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina, terutama negara mereka berdasarkan batas yang inisiatif perdamaian dan resolusi internasional pada 4 Juni 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.


Mereka juga menegaskan dukungannya terhadap segala upaya untuk mencapai rekonsiliasi nasional Palestina. Pun pentingnya penyatuan barisan Palestina guna memastikan pengaktifan lembaga-lembaga negara Palestina dan terwujudnya harapan aspirasi rakyat Palestina.


Tidak hanya itu, Mesir dan Qatar juga menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh dalam rencana rekonstruksi Jalur Gaza. Mereka mengungkapkan antisipasi mereka dalam menggelar sebuah konferensi internasional mengenai hal tersebut yang bakal digelar di Kairo.


Konferensi ini bakal dihelat bekerja sama dengan mitra regional dan internasional. Konferensi ini digelar dalam rangka mengoordinasikan upaya-upaya kemanusiaan dan pembangunan untuk memastikan perbaikan kondisi kehidupan rakyat Palestina di Jalur Gaza.


Sebagaimana diketahui, per hari ini, sudah hampir 51 ribu korban yang tercatat meninggal akibat serangan Israel sejak Oktober 2023 lalu. Data Kementerian Kesehatan di Gaza menyebut setidaknya ada 50.983 orang yang terkonfirmasi meninggal dan 116.274 lainnya luka-luka. Namun, ada ratusan ribu orang yang terlantar dan melawan kelaparan.

 

Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah atau lewat tautan di sini