Perdana, Lembaga Bahtsul Masail PCINU Taiwan Bahas Shalat Jumat para Buruh Migran
Selasa, 31 Desember 2024 | 12:45 WIB
Kaohsiung, NU Online
Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Taiwan menggelar kegiatan Bahtsul Masail perdana pada Sabtu, (28/12/2024) malam lalu. Kegiatan pembahasan hukum Islam ini digelar dua bulan setelah pendirian LBM PCINU Taiwan, pada Ahad (27/10/2024).
Ketua PCINU Taiwan, Muhammad Ghofur, menyampaikan bahwa pembentukan LBM PCINU Taiwan bertujuan mengakomodasi kebutuhan spiritual dan intelektual warga Nahdliyin di Taiwan, khususnya yang berlatar belakang alumni pondok pesantren.
"Banyak warga Nahdliyin di sini yang merupakan lulusan pondok pesantren. Dengan adanya LBMNU, kami berharap mereka tetap membawa identitas kesantriannya dan menjaga tradisi ngaji," ujar Ghofur dalam keterangannya, diterima NU Online, Selasa (31/12/2024).
Sementara itu, Ketua LBM PCINU Taiwan, Imam Bukhori, mengungkapkan bahwa kehadiran LBM PCINU Taiwan menjadi langkah awal yang diharapkan mampu menjaga semangat kesantrian di tengah diaspora Nahdliyin di Taiwan, sekaligus memperkuat tradisi Bahtsul Masail di tingkat internasional.
"Lebih dari itu, karena mereka ingin lebih menyelami tentang pendalaman kitab-kitab salaf yang sudah menjadi tradisi warga Nahdliyin. Sebagian dari mereka banyak yang lulusan Pondok Pesantren, ada Alumni Pondok Pesantren Darul Hikam Bendo Kediri, Pondok Ploso, Lirboyo, Langitan dan Al Anwar Sarang," ujarnya.
Acara pembukaan yang berlangsung di Sekretariat PCINU Taiwan Ranting Kaohsiung ini dihadiri oleh Kepala KDEI Taipei, Arif Sulistiyo, Ketua Shelter Kaohsiung Agus Susanto, serta perwakilan dari berbagai ranting NU di Taiwan.
Dalam Bahtsul Masail perdana ini, persoalan yang diangkat adalah terkait shalat Jumat bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan shalat jamak. “Karena keterbatasan waktu, pembahasan kami fokus pada shalat Jumat yang berhasil kami taslimkan, sedangkan pembahasan shalat jamak kami nyatakan mauquf,” jelas Imam Bukhori.
Bukhori berharap kehadiran LBM PCINU Taiwan dapat mempererat silaturahim dan menghidupkan tradisi pembahasan hukum Islam di antarsantri, khususnya para alumni pesantren. “Santri di Taiwan harus tetap menjaga identitas kesantriannya. Meski sibuk bekerja, mereka harus meluangkan waktu untuk ngaji. Dengan adanya LBM, kami juga berharap PCINU Taiwan bisa mempesantrenkan Taiwan,” tuturnya.
Kepala KDEI Taipei, Arif Sulistiyo, mendorong LBM PCINU Taiwan untuk terus bersinergi dengan PMI dalam menjawab persoalan syariat. Apresiasi atas pembukaan LBM PCINU Taiwan juga datang dari berbagai pihak, termasuk Ketua LBM PBNU, KH Mahbub Maafi, dan tokoh-tokoh pesantren lainnya seperti KH Ma’ruf Khozin, KH Ahfas Faishol Hamid Baidlowi dari Pondok Pesantren Al Wahdah Lasem, serta Katib Syuriyah PCNU Cilacap KH Abdal Malik.
Terpopuler
1
PWNU Jabar Keluarkan Surat Edaran: Larang Pengurus JATMAN Ikut Kegiatan PATMAN
2
Ketua Umum PBNU Respons Wacana Libur Selama Ramadhan untuk Anak Sekolah
3
Gus Yahya Sebut 2 Program Prioritas PBNU di Tahun 2025
4
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Hidup Melalui Khusyuk dalam Shalat
5
PBNU Adakan Kongres Pendidikan dan Keluarga Maslahat sebagai Rangkaian Harlah Ke-102 NU
6
Terhimpun Rp18 Miliar Dana ZIS NU Care Pringsewu di 2024, Rp1,5 Miliar Berasal dari Koin
Terkini
Lihat Semua