Riyadh, NU Online
Arab Saudi berencana akan memasukkan bahasa China ke dalam kurikulum di semua level pendidikan di Saudi, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Kebijakan itu disetujui bersamaan dengan kunjungan kenegaraan Putra Mahkota Saudi Muhahmmad bin Salman (MBS) ke China beberapa hari ini.
Diketahui, dalam beberapa pekan terakhir MBS melakukan kunjungan ke beberapa negara Asia, salah satunya adalah China. Dia mendarat di Beijing pada Kamis (21/2). Selama berada di China, MBS diagendakan bertemu dengan Perdana Menteri China Han Zheng dan Presiden China Xi Jinping. Dalam kesempatan tersebut, MBS menandatangani kerjasama investasi di bidang minyak senilai USD 10 miliar atau setara Rp140,5 triliun
Sebagaimana diberitakan kantor berita resmi Saudi, SPA, Jumat (22/2), masuknya bahasa China ke dalam kurikulum pendidikan sekolah di Saudi dimaksudkan untuk memperkuat hubungan pertemanan dan kerjasama antara Kerajaan Saudi dan China di semua level, baik tingkat elit maupun masyarakatnya.
Masuknya bahasa China ke dalam kurikulum pendidikan Saudi juga dimaksudkan untuk meningkatkan keragaman budaya siswa di Kerajaan Saudi dan berkontribusi pada pencapaian tujuan nasional masa depan di bidang pendidikan di bawah Visi 2030.
Di samping itu, langkah itu juga bertujuan untuk membuka cakrawala akademik baru bagi siswa dan mahasiswa Saudi di semua tingkatan. Belajar bahasa China bisa menjadi jembatan antar kedua belah pihak untuk saling mengambil peran dalam perdagangan dan kerjasama budaya.
Menteri Kebudayaan Kerajaan Pangeran Badr bin Abdullah bin Farhan menyebut kalau langkah memasukkan bahasa China ke dalam kurikulum pendidikan Saudi adalah merupakan penghargaan Putra Mahkota Muhammad bin Salman untuk kerja sama budaya antara Kerajaan Arab Saudi dan China. (Red: Muchlishon)