Shalat Idul Fitri di Shanghai Tiongkok Harus Daftar, Dapat Kode QR
Ahad, 16 April 2023 | 19:00 WIB
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Shalat Idul Fitri 1444 H di Shanghai, Tiongkok, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya baik saat terjadi pandemi Covid-19 maupun sebelumnya. Bedanya, umat Islam setempat yang hendak mengikuti shalat Idul Fitri harus mendaftar terlebih dahulu melalui tautan yang sudah disediakan.
Baca Juga
Tata Cara Shalat Idul Fitri
“Baru diberlakukan. Baru tahun ini. Pas Covid-19 belum ada,” cerita Virdika Rizky Utama, mahasiswa program magister ilmu politik di Universitas Jiao Tong Shanghai, kepada NU Online pada Ahad (16/4/2023).
Menurut dia, pemberlakuan pendaftaran untuk shalat Idul Fitri ini dilakukan guna menghindari terjadinya penumpukan jamaah di tempat tertentu.
“Melihat kapasitas masjid dan orang yang akan shalat. Takutnya akan membludak sampai menutup jalan,” tuturnya.
Virdi menjelaskan bahwa umat beragama di Tiongkok diperbolehkan melakukan aktivitas keagamaan tanpa mengganggu aktivitas umum. “Tidak boleh mengganggu. Terlebih sudah tidak ada pandemi. Ada orang luar (negeri). Mungkin komunitas Muslim di sini 1000-an bisa bertambah,” ujarnya.
Virdi menjelaskan bahwa melalui tautan yang sudah disediakan, umat Islam dapat memilih satu di antara delapan masjid yang mengadakan shalat Idul Fitri 1444 H di Shanghai.
“Di Shanghai di seluruh tempat, ada delapan masjid yang mengadakan shalat Idul Fitri. Saya ambil agak besar di Masjid Huxi,” ujar penulis buku Menjerat Gus Dur itu.
Adapun pengaturan pendaftaran itu dilakukan oleh Shanghai Islamic Association. Pun keputusan awal dan akhir Ramadhan 1444 H ada pada organisasi tersebut.
“Yang mengatur Shanghai Islamic Association. Termasuk kuotanya. Mungkin juga, pasti ada kerja sama dengan pemerintah Shanghai,” katanya.
Dengan adanya pendaftaran tersebut, umat Islam dapat memilih masjid untuk tempatnya melaksanakan shalat Idul Fitri 1444 H. Jika sudah penuh pada masjid pilihan pertama, dapat memilih masjid lain yang kuotanya masih ada.
“Kalau udah terpenuhi, cari masjid lain. Saya coba (cek) di masjid yang agak jauh, dari 1.200 kuota baru 17 orang,” ujarnya.
Virdi juga menceritakan pengalaman uniknya berpuasa di Shanghai, bahwa puasa di sana dimulai sekitar 10 menit selepas azan Subuh. Sedangkan berbuka puasa dilaksanakan empat sampai enam menit setelah Maghrib.
“Menariknya, kita berpuasa dan buka berbeda dengan di Indonesia. Puasa di Indonesia itu dimulai saat imsak. Kalau di sini, 5-10 menit setelah azan Subuh. Kalau buka puasa 4-6 menit setelah Maghrib,” pungkasnya.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua