Internasional

Soal Palestina, Menlu RI Minta Penangguhan Dana ke UNRWA Dikaji Ulang

Selasa, 6 Februari 2024 | 17:30 WIB

Soal Palestina, Menlu RI Minta Penangguhan Dana ke UNRWA Dikaji Ulang

Menlu RI Retno Marsudi dalam Press Briefing dari Brussel, Belgia. (Foto: tangkapan layar Youtube MoFa Indonesia).

Jakarta, NU Online
 
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi meminta sejumlah negara-negara yang menangguhkan pendanaan bagi Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina atau United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) agar mengkaji ulang pertimbangannya.
 

“Indonesia juga menyampaikan appeal (banding) agar negara-negara yang menunda (pause) dukungan keuangan ke UNRWA untuk dapat mempertimbangkan kembali posisinya,” katanya saat menghadiri Pertemuan Ministerial ASEAN-EU yang ke-24 di Brussel, Belgia, dikutip dari kanal Youtube MoFa Indonesia, Selasa (6/2/2024). 
 

Menlu menekankan bahwa penundaan ini tidak boleh menjadi bentuk hukuman kolektif bagi rakyat Palestina. Indonesia juga mendukung pembentukan investigasi independen, kredibel, dan transparan untuk menyelidiki tuduhan yang dialamatkan kepada sejumlah pekerja UNRWA dengan cara yang tepat.


“Jangan sampai keputusan tersebut menjadi collective punishment kepada rakyat Palestina,” tegasnya.
 

Menlu Retno mengajak semua pihak untuk menggunakan moral compass dalam upaya memperkuat kemitraan demi terciptanya perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran global.


Ia menegaskan bahwa ASEAN dan Uni Eropa harus menjadi mitra dalam menjaga perdamaian dan stabilitas global, serta menghindari konflik baru yang tidak perlu. Pentingnya penghormatan terhadap prinsip, nilai, dan hukum internasional secara konsisten juga ditekankan.
 

Menlu Retno juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Uni Eropa terhadap ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), yang mencerminkan komitmen bersama untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik. Dia menekankan bahwa semua orang, termasuk bangsa Palestina, memiliki hak yang sama untuk dihormati dan dilindungi, serta memiliki hak untuk hidup dan memiliki negara yang merdeka.
 

“Saya menekankan bahwa semua orang memiliki hak sama untuk dihormati dan dilindungi termasuk bangsa Palestina. Bangsa Palestina memiliki hak yang sama untuk hidup dan untuk memiliki negara,” terang dia.


Seperti diketahui, sejumlah negara memutuskan menangguhkan hingga menyetop bantuan dana kepada UNRWA usai sejumlah staf diduga terlibat dalam serangan kelompok Hamas 7 Oktober 2023 lalu. Beberapa negara tersebut didominasi Barat, namun ada pula negara Asia. negara-negara tersebut meliputi Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, Prancis, Uni Eropa, Swedia, Jepang, Belanda, Austria, Finlandia, Selandia Baru, Islandia, Romania, dan Estonia.
 

UNRWA dibentuk oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mendirikan UNRWA pada tahun 1949 dengan mandat untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan perlindungan kepada pengungsi Palestina yang terdaftar di wilayah operasi. Badan ini beroperasi di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, Jalur Gaza, Yordania, Lebanon dan Suriah.


Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah atau lewat tautan https://applink.nu.or.id/donation.