Internasional

Trilateral Prancis, Mesir, dan Yordania: Desak Gencatan Senjata, Siapkan Konferensi Solusi Dua Negara Palestina-Israel

Selasa, 8 April 2025 | 07:00 WIB

Trilateral Prancis, Mesir, dan Yordania: Desak Gencatan Senjata, Siapkan Konferensi Solusi Dua Negara Palestina-Israel

Raja Yordania Abdullah II, Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: Egypt Today)

Jakarta, NU Online 

 

Presiden Prancis Emmanuel Macron bersama dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi dan Raja Yordania Abdullah II mengadakan pertemuan trilateral mengenai situasi di Jalur Gaza Palestina, Senin (7/4/2025). Pertemuan yang berlangsung di Istana Ittihadiya, Heliopolis, Kairo, Mesir itu menekankan perlunya memulihkan gencatan senjata dan menolak tegas seruan pengusiran warga Palestina dari tanah mereka.

 

“Kami menyerukan agar gencatan senjata segera dilakukan dan semua sandera dibebaskan. Negosiasi harus dilanjutkan tanpa penundaan dan dengan cara yang konstruktif.” ujar Macron, dikutip dari Al Jazeera Senin (7/4/2025).

 

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi menyebut bahwa mereka bersepakat menolak segala upaya pemindahan paksa warga Palestina. Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya bersama dengan Prancis tengah mempersiapkan konferensi rekonstruksi Gaza pascaperang. 

 

“Saya meninjau bersama Presiden Macron rencana Arab untuk pemulihan dan rekonstruksi Jalur Gaza, dan kami sepakat untuk mengoordinasikan upaya bersama terkait Konferensi Rekonstruksi Gaza, yang akan diselenggarakan Mesir setelah perang di Jalur Gaza berakhir," katanya sebagaimana dilansir Egypt Today.

 

Selain itu, Prancis berencana menggelar konferensi internasional bersama Arab Saudi dalam beberapa bulan ke depan dengan tujuan mendorong implementasi solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. 

 

“Kami akan bertindak, dengan harapan konferensi internasional untuk solusi dua negara, yang akan diselenggarakan bersama Prancis dengan Arab Saudi,” kata Macron seperti dilansir Anadolu Agency.

 

Macron menyampaikan bahwa inisiatif tersebut akan disusun melalui koordinasi intensif dengan negara-negara mitra di kawasan, termasuk Mesir. Ia menegaskan pentingnya pendekatan politik sebagai jalan untuk mencapai stabilitas jangka panjang di wilayah tersebut.

 

“Kami meyakini sepenuhnya bahwa hanya solusi politik yang mampu menjamin stabilitas dan keamanan di Gaza maupun kawasan secara keseluruhan, dan dengan keyakinan itu kami akan bergerak,” ujarnya.

 

Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 50.695 warga Palestina dipastikan tewas dan 115.338 terluka dalam perang Israel di Gaza. Kantor Media Pemerintah memperbarui jumlah korban tewas menjadi lebih dari 61.700, dengan mengatakan ribuan orang yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.