Internasional

Uni Eropa Umumkan Sejumlah Langkah Tegas agar Israel Hentikan Kejahatan Perang di Gaza

NU Online  ·  Rabu, 10 September 2025 | 21:00 WIB

Uni Eropa Umumkan Sejumlah Langkah Tegas agar Israel Hentikan Kejahatan Perang di Gaza

Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen saat berpidato di depan Parlemen Eropa, Rabu (10/9/2025). (Foto: tangkapan layar video Komisi Eropa)

Jakarta, NU Online

Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen kembali menekankan Israel harus segera menghentikan kejahatan perang dan genosida yang dilakukan di Gaza, Palestina.


"Kelaparan buatan manusia tidak akan pernah bisa menjadi senjata perang.
Demi anak-anak, demi kemanusiaan, ini harus dihentikan," ujar Von der Leyen saat menyampaikan pidato kenegaraan Uni Eropa (State of the European Union/SOTEU) di Gedung Parlemen Eropa, Strasbourg, Prancis, Rabu (10/9/2025) sebagaimana dikutip dari lama resmi Komisi Eropa.


Von der Leyen mengumumkan ada tiga langkah yang akan diterapkan Uni Eropa untuk mendesak Israel agar segera menghentikan kejahatan perang dan genosida yang telah terjadi di Gaza selama lebih dari 700 hari.


Pertama, Von der Leyen menyebut
komisi akan melakukan semua hal yang bisa dilakukan untuk menghentikan krisis kemanusiaan di Gaza. Salah satunya, dengan menangguhkan hubungan bilateral dengan Israel.


"Kami akan menangguhkan dukungan bilateral kami terhadap Israel. Kami akan menghentikan semua pembayaran di area ini tanpa mempengaruhi pekerjaan kami dengan masyarakat sipil Israel atau Yad Vashem (museum di Yerusalem)," ujar Von der Leyen.


Kedua, Komisi Eropa akan mengajukan dua usulan lebih lanjut kepada Dewan terkait sanksi-sanksi bagi menteri yang menyuarakan ekstremisme sebagai kecaman nyata terhadap tindakan Israel.


"Kami akan mengusulkan sanksi terhadap menteri-menteri yang ekstremis dan para pemukim yang melakukan kekerasan.
Kami juga akan mengusulkan penangguhan sebagian Perjanjian Asosiasi mengenai masalah terkait perdagangan," tegasnya.

Ia menyadari tindakannya tersebut mungkin tidak bisa diterima oleh mayoritas suara karena dinilai terlalu berat. Namun, Presiden Komisi Eropa asal Jerman tersebut dengan tegas menyatakan semua pihak harus mengambil tanggung jawabnya, termasuk Parlemen, Dewan dan Komisi.


Ketiga, Komisi Eropa berencana mendirikan Kelompok Donor Palestina pada Oktober termasuk instrumen khusus untuk rekonstruksi Gaza. Rencana ini akan menjadi upaya internasional dengan mitra regional.


Ia menyebut upaya ini akan menjadi dukungan nyata bagi solusi dua negara dan kemerdekaan Palestina yang akan dibahas dalam Sidang Tahunan PBB di New York yang diselenggarakan oleh Prancis dan Arab Saudi.


Von der Leyen juga dengan tegas menyebut tindak ekstremisme yang telah Israel lakukan sangat jelas merusak upaya solusi dua negara.


"Semua ini mengarah pada upaya nyata untuk merusak solusi dua negara. Untuk merusak visi negara Palestina yang layak dan kita tidak boleh membiarkan itu terjadi," ujarnya.


Genosida dan pelanggaran hukum internasional yang telah dilakukan Israel berlawanan dengan komitmen Uni Eropa yang mendukung solusi dua negara. Von der Leyen mendesak para pemimpin dunia untuk mengambil tindakan tegas kepada Israel.


"Komitmen kami terhadap Otoritas Palestina yang layak adalah menjaga solusi dua negara tetap hidup dan kita harus mendesak pihak lain untuk segera mengambil tindakan juga, baik di kawasan ini maupun di luar kawasan ini," serunya.


Melansir laman resmi Komisi Eropa pada September setiap tahun, Presiden Komisi Eropa akan menyampaikan pidato kenegaraan kepada Parlemen Eropa. Dalam pidato Kenegaraan pada 10 September 2025, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyampaikan prioritas utama dan proyek unggulan untuk tahun mendatang, berdasarkan kemajuan yang telah dicapai UE dalam beberapa tahun terakhir.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang