Jakarta

Psikolog Ungkap Penyebab Gen Z Sering Terkena Gangguan Mental saat Bekerja

Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:00 WIB

Psikolog Ungkap Penyebab Gen Z Sering Terkena Gangguan Mental saat Bekerja

Ilustrasi Kesehatan Mental. (Foto: Freepik)

Jakarta, NU Online

Psikolog dari Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Devie Yundianto mengungkap penyebab kalangan Generasi Z sering terkena gangguan mental saat mereka mulai bekerja. 


Menurutnya, gangguan mental itu muncul karena Gen Z tumbuh di era digital. Terlebih, mereka sangat rentan terpapar informasi soal gangguan mental yang menyebabkan mereka mendiagnosis dirinya sendiri.


“Mereka itu kayak mendiagnosis sendiri dan akhirnya meramalkan diri mereka sendiri. Itu akhirnya mereka terkena dampak. Era digital sebenarnya membuat orang punya gangguan mental karena informasi yang luar biasa banyak sehingga mereka tidak dapat mengontrol informasi itu dengan baik,” tuturnya, sebagaimana dikutip NU Online Jakarta


Devie mengatakan bahwa kesehatan mental sangat penting bagi Gen Z karena mereka sudah mulai masuk ke dalam dunia kerja.


“Gen Z itu tipikalnya gampang banget resign kalau dia sudah tidak nyaman atau menurut dia mentalnya sudah down ketika dalam bekerja,” kata Devie. 


Ia menjelaskan, beban kerja ada kaitannya dengan kesehatan mental yang dialami Gen Z. Sebab Gen Z seringkali belum memiliki pengalaman yang cukup sehingga mudah terpengaruh oleh beban kerja tinggi yang mengakibatkan stres, kelelahan, hingga burnout.


Ia juga mengungkapkan bahwa menjaga kesehatan mental penting dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan individu. Sebab ini akan menimbulkan efek baik pada kesejahteraan sosial, emosional, dan fisik.


Selain itu, Devie menyebut bahwa menjaga kesehatan mental penting dilakukan karena dapat menghilangkan risiko penyakit mental, seperti kecemasan dan depresi. Ada berbagai cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi penyakit mental, salah satunya meditasi.


“Melakukan meditasi atau kalau dalam Muslim kan shalat. Walaupun kita tidak bisa bilang bahwa shalat itu menyembuhkan penyakit mental, tapi ini sebagai langkah untuk meditasi atau langkah untuk merilekskan diri. Kalau shalat kan beda sama meditasi. Kalau shalat itu lebih kepada dia itu mendekatkan diri kepada Sang Pencipta,” ungkapnya.


Baca selengkapnya di sini