Hati-Hati Konsumsi Makanan yang Dibakar, Ini Risiko dan Pencegahannya menurut Kemenkes
Selasa, 31 Desember 2024 | 16:00 WIB
M Fathur Rohman
Kontributor
Jakarta, NU Online
Salah satu aktivitas yang dilakukan masyarakat di malam tahun baru ialah bakar-bakar. Hal tersebut membuat penggemar makanan yang dibakar, seperti ikan bakar, ayam bakar, atau sate dapat menyantap makanan favoritnya seraya merasakan momen-momen kebersamaan.
Meskipun makanan yang dibakar terasa sangat lezat, peggemar makanan bakar harus hati-hati, Makanan yang dibakar harus memenuhi prosedur serta standar kesehatannya. Pasalnya di balik kelezatan makanan yang dibakar, ada risiko yang mungkin menyertainya. Apalagi jika terlalu sering mengkonsumsi makanan yang dibakar atau mengkonsuminya dalam jumlah yang terlalu banyak.
Berikut ini potensi penyakit yang mungkin timbul jika terlalu sering mengonsumsi makanan yang dibakar yang dilansir situs web Kementerian Kesehatan diakses Selasa (31/12/2024).
Kanker
Makanan yang dimasak dengan cara dibakar dapat menyebabkan kanker. Alasannya, kandungan protein dalam daging, ikan, dan ayam dapat bereaksi dengan suhu pembakaran tinggi dan membentuk senyawa karsinogenik. Senyawa ini dapat merusak struktur DNA dalam gen anda, memicu perkembangan sel kanker.
Untuk mengurangi pembentukan senyawa tersebut, Anda dapat merendam daging dalam bumbu tradisional dan alami serta menghindari memasak daging dalam waktu lama pada suhu tinggi.
Kandungan gizi menghilang
Semua jenis daging memiliki kandungan protein tinggi karena dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi.
Namun, untuk mencegah kehilangan protein, bakar daging pada suhu rendah atau dengan api kecil dalam jangka waktu yang lama agar daging matang secara merata tanpa kehilangan proteinnya.
Asam lambung
Makanan yang dibakar membuat lambung bekerja lebih keras untuk mencernanya, menyebabkan asam lambung meningkat dan meningkat.
Oleh karena itu, orang dengan penyakit lambung dan maag tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan yang dibakar terlalu sering.
Cacing yang masih tertinggal dalam daging
Daging yang dibakar tidak selalu matang sepenuhnya karena proses ini. Hal ini dapat menghasilkan cacing atau larva atau telur cacing yang masih hidup di dalam daging.
Untuk mencegahnya, Anda bisa membakar daging pada api kecil dalam jangka waktu lama dan merata.
Daging yang tidak matang sepenuhnya dapat mengandung cacing, seperti cacing pita Taenia saginata, yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Cacing pita berbentuk pipih ini dapat hidup dan berkembang dalam tubuh sapi dan dapat berukuran hingga 25 meter panjang.
Terpopuler
1
Resmi Rilis, Unduh Logo Harlah Ke-102 NU Di Sini
2
Harlah Ke-102 NU Digelar di Jakarta, Ini Rangkaian Agendanya
3
Terhimpun Rp18 Miliar Dana ZIS NU Care Pringsewu di 2024, Rp1,5 Miliar Berasal dari Koin
4
Turun, Biaya Haji 2025 Rata-Rata Jadi 55,43 Juta Rupiah Setiap Jamaah
5
Gus Yahya Sebut 2 Program Prioritas PBNU di Tahun 2025
6
Pro-Kontra Wacana Libur Sekolah Selama Ramadhan, Bagaimana Seharusnya?
Terkini
Lihat Semua