Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU mengapresiasi hasil KTT Luar Biasa ke-5 OKI di Jakarta pada 6-7 Maret ini dengan hasil Deklarasi Jakarta sebagai upaya untuk mendorong perjuangan kemerdekaan Palestina.
Ia menyatakan, kemerdekaan Palestina bisa dicapai dengan persatuan bangsa Arab. Selama mereka tidak bersatu, negara lain tidak akan menghargai negara-negara tersebut mengingat mereka sendiri tidak bisa menyelesaikan masalah internalnya.
“Selama bangsa Arab masih kacau balau, karut-marut, perang saudara, Mustahil, mereka (Israel) akan menghargai negara Arab. Senjata yang paling utama, bukan embargo minyak, bukan embargo produk Israel, tapi yang paling penting adalah, negara Arab bersatu. Insyaallah, barakah Allah akan turun, pertolongan Allah akan turun,” katanya di Gedung PBNU, Selasa (8/3).
Negara Arab yang besar secara regional yaitu Mesir, Irak, dan Syiria, kini semuanya sedang dalam masalah.
“Senjata utama untuk mengalahkan Israel adalah kesatuan dan persatuan Arab. Selama negara Arab tidak bersatu, tidak mungkin bisa mengalahkan Israel,” tegasnya.
Sebagaimana dilaporkan oleh Antara, bagian pertama dari Deklarasi Jakarta, OKI sepakat untuk mendukung usaha Arab Saudi dan Jordania untuk mempertahankan dan menjaga situs suci Masjid Al Aqsha.
Deklarasi Jakarta juga mengutuk dan menekan Israel untuk menghentikan pendudukan atau okupasi terhadap Yerusalem dan Palestina, serta pembangunan pemukiman ilegal di wilayah Palestina dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Langkah-langkah tersebut disebutkan dalam butir pembentukan "Al Quds and Al Aqsha Funds" (dana Al Quds dan Al Aqsha) untuk membantu rehabilitasi Yerusalem berdasarkan kebutuhan rakyat Palestina.
Dana tersebut akan dihimpun dari sumbangan anggota negara-negara OKI, masyarakat umum dan sektor swasta, sekaligus memanggil semua warga Muslim untuk berpartisipasi dalam program tersebut.
Langkah konkret dalam Deklarasi Jakarta juga menyebut aksi boikot semua negara anggota OKI dan masyarakat internasional terhadap produk yang dihasilkan di Israel dan atau oleh Israel.
Poin-poin terakhir berisikan langkah OKI untuk mencapai solusi dua negara dengan mempromosikan dialog lintasagama, mengangkat isu Palestina pada radar internasional dan mendukung rekonsiliasi Palestina. (Mukafi Niam)