Muhammad Faizin
Penulis
Pringsewu, NU Online
Saat selesai mengantar dan memakamkan jenazah, biasanya kita melihat beberapa orang yang bertakziyah mengambil segenggam tanah untuk di taburkan di pusara sebanyak tiga kali. Saat menaburkan ini sebaiknya kita juga mendoakan jenazah sekaligus mengambil hikmah dari peristiwa tersebut.
Hal ini juga dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw saat memakamkan putrinya, Umi Kulsum dengan membaca ayat surat Thaha ayat 55:
Baca Juga
Ganjaran Ziarahi Makam Orang Tua
مِنْهَا خَلَقْنٰكُمْ وَفِيْهَا نُعِيْدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً اُخْرٰى
Artinya: "Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain".
Dalam kajian tafsir Al-Qur’an edisi Rabu (20/7/2022), Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kabupaten Pringsewu Lampung KH Sujadi menjelaskan cara menaburkan tanah dan membaca ayat ini. Dianjurkan menaburkan tanah tiga kali ke makam dengan taburan pertama membaca: مِنْهَا خَلَقْنٰكُمْ. Kemudian dilanjutkan dengan taburan kedua dengan membaca: وَفِيْهَا نُعِيْدُكُمْ. Kemudian di taburan tanah terakhir membaca: وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً اُخْرٰى.
kita juga disunnahkan membawa bunga atau daun-daunan yang basah seperti pelepah kurma yang dilakukan oleh Nabi,” tambahnya.
Hal ini ditujukan untuk mendoakan dan menjadikan alam kubur seseorang tetap sejuk dengan taburan bunga atau pelepah kurma. Ini juga merupakan bukti cinta kita kepada jenazah yang dimakamkan dan berharap Allah senantiasa menerima ibadah dan mengampuni segala dosa dan kesalahan yang dilakukan.
Pengasuh Pesantren Nurul Ummah Pagelaran ini juga menjelaskan bahwa langkah ini mengingatkan kita semua bahwa kita berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah. Kita juga sering diingatkan melalui momentum saat sujud shalat dengan menempelkan kepala kita di tanah.
“Kita bisa mengambil hikmah bahwa kita akan kembali ke tanah dan kita juga harus menyadari rendahnya kita di sisi Allah swt dengan menempatkan kepala kita sejajar dengan kaki dan di bawah pantat kita,” jelasnya.
Baca Juga
Berziarah ke Makam Rasulullah
Untuk senantiasa mengingat asal diciptakannya manusia dari tanah, Alumni Pesantren Kalibeber Wonnosobo ini juga menyarankan agar ayat ini dipasang di tempat strategis di rumah. “Bisa dibuat kaligrafi sehingga kita bisa selalu ingat dan membaca ayat ini,” anjurnya.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syakir NF
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua