Nasional

BWI Optimalkan Potensi Wakaf Uang Rp180 Triliun Per Tahun

Sabtu, 31 Agustus 2024 | 08:00 WIB

BWI Optimalkan Potensi Wakaf Uang Rp180 Triliun Per Tahun

Ketua BWI Kamaruddin Amin saat memberi sambutan pada puncak Harlah Ke-17 BWI di Hotel Pullman Jakarta pada Jumat (30/8/2024) malam. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Badan Wakaf Indonesia (BWI) menggelar Puncak Hari Lahir (Harlah) Ke-17 bertema Gerakan Indonesia Berwakaf di Hotel Pullman Jakarta pada Jumat (30/8/2024) malam. BWI menegaskan kembali ingin memaksimalkan semua instrumen wakaf untuk menggali potensi wakaf uang senilai Rp180 triliun per tahun.


Ketua BWI Kamaruddin Amin mengatakan, BWI ingin mengajak seluruh elemen bangsa yakni masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan wakaf. Seperti wakaf uang yang potensinya besar sekali di Indonesia.


"Potensi wakaf uang di Indonesia mencapai sekitar Rp180 triliun per tahun," kata Kamaruddin di acara Harlah Ke-17 BWI, Jumat (30/8/2024).


Ia menjelaskan, BWI ingin memberikan literasi kepada masyarakat bahwa wakaf itu tidak harus berupa aset seperti tanah. Wakaf dengan uang mulai dari Rp20 ribu saja bisa.


"Coba bayangkan kalau ada 100 juta orang Indonesia kelas menengah melaksanakan wakaf sebesar Rp20 ribu saja setahun. Maka potensinya sangat besar sekali," ungkapnya.


Sehubungan dengan itu, Kamaruddin mengatakan bahwa BWI ingin mengaktifkan semua instrumen wakaf untuk bisa menggali potensi wakaf lebih maksimal.


"Oleh karena itu kita mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi, termasuk teman-teman media (insan pers), kita ajak bersama-sama memperluaskan (gerakan wakaf), karena terkait wakaf ini tingkat literasi masyarakat kita masih belum tinggi, masih rendah," ujar Kamaruddin.


Menurutnya, butuh ikhtiar berkelanjutan untuk terus menyebarluaskan pengetahuan tentang wakaf di tengah masyarakat. Sekaligus mengajak masyarakat untuk berwakaf.


Dari Rp180 triliun potensi wakaf uang di Indonesia, menurut BWI, yang tergarap saat ini secara nasional baru Rp 2,5 triliun. Insya Allah potensi wakaf akan terus tergali sehingga terus berkembang.


"Kita akan mengajak seluruh kementerian, seluruh civil society, masjid-masjid, calon-calon pengantin, calon-calon jamaah haji dan jamaah umroh, mengajak teman-teman pers juga bisa bersama-sama menyebarluaskan (gerakan wakaf)," jelasnya


Ia mengungkapkan, imajinasi BWI itu membayangkan suatu saat nanti, mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama, anak-anak muda Indonesia memiliki gaya hidup untuk berwakaf.

 

Maka tantangan bagi BWI adalah memfasilitasi mereka, menciptakan instrumen yang mudah dijangkau oleh anak-anak muda. Misalnya instrumen digital agar mereka bisa berwakaf dengan lebih mudah.