Direktur GTK Kemenag Minta Guru Madrasah Jalankan Tugas Kenabian
Selasa, 20 Agustus 2024 | 11:00 WIB
Jakarta, NU Online
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah bersama MEQR World Bank menyelenggarakan Refreshment Fasilitator Guru Madrasah dalam program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) yang dihadiri ratusan guru fasilitator di Jakarta (19/8/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Thobib Al Asyhar meminta kepada guru-guru inspiratif untuk bisa menjalankan tugas kenabian.
"Bapak dan ibu guru semua adalah orang-orang terpilih dari sekian ratus ribu guru madrasah dari Sabang sampai Merauke. Jadi, bapak dan ibu punya tanggung jawab moral untuk menjalankan tugas kenabian,” katanya.
Lebih lanjut, Thobib menjelaskan bahwa tugas kenabian berdasarkan Al-Qur’an surat Al-Jumu’ah ayat 2 itu ada tiga. Ia menyebut bahwa tiga hal tersebut adalah (1) membacakan ayat-ayat Tuhan qauliyah dan kauniyah, (2) membersihkan jiwa anak didik melalui pendidikan moral dan karakter yang baik, dan (3) mengajarkan tentang ilmu pengetahuan dan kearifan.
Thobib berharap, agar guru madrasah mampu memberikan inspirasi bagi lingkungannya, yaitu guru yang kehadirannya dinantikan dan menjadi "ruh" bagi lembaga pendidikan. Menurutnya, guru inspiratif merupakan sosok ideal dalam menyampaikan ilmu dan nilai kepada para anak didik. Guru inspiratif tidak semata dimaknai sebagai sosok yang dapat menginspirasi orang lain dalam jumlah besar.
“Guru inspiratif adalah guru yang mampu menjadi simpul perubahan bagi murid-murid atau lingkungannya untuk arah pendidikan yang lebih baik dan produktif. Dalam teori metafisis, guru inspiratif akan menjadi magnet luar biasa yang menggerakkan energi alam” katanya.
Thobib juga menjelaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kompetensi fasilitator dalam mengelola dan mendampingi kegiatan PPKB guru madrasah. Selain itu, para fasilitator juga diharapkan mampu menggunakan platform Learning Management System (LMS), sehingga dapat mendukung proses pembelajaran dan pelatihan.
"Dengan penguasaan LMS, para fasilitator diharapkan dapat memaksimalkan proses pembelajaran dan pelatihan, sehingga lebih efektif, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan peserta," ujar Thobib.
Dikatakan Thobib, penyegaran materi dan metodologi yang relevan dengan tantangan pembelajaran saat ini, seperti Kurikulum Merdeka, menjadi fokus dalam kegiatan ini. "Kami ingin memastikan bahwa fasilitator mampu menyusun dan mengembangkan konten digital yang interaktif sesuai dengan kebutuhan peserta PPKB," jelasnya.
Sementara itu, Kasubdit Bina GTK MI/MTs selaku Koordinator Komponen 3 PMU REP MEQR, Fakhrurrozi, menekankan pentingnya penguatan jaringan dan kolaborasi antarfasilitator. "Kolaborasi ini memungkinkan fasilitator berbagi pengalaman, tantangan, serta solusi dalam mengelola kegiatan PPKB, sehingga dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah," katanya.
Dalam kegiatan refresment ini, lanjut Fakhrurrozi, para fasilitator juga diberikan ruang untuk mengevaluasi PPKB yang telah berjalan, mengidentifikasi hambatan, serta merumuskan langkah-langkah perbaikan ke depan. Menurutnya, Salah satu tindak lanjut dari kegiatan ini adalah rencana untuk membuat pilot implementasi LMS PKB Guru melalui kelompok kerja (POKJA) serta memfasilitasi pelatihan implementasi POKJA melalui LMS tersebut.
“Kegiatan refreshment fasilitator daerah ini diharapkan dapat menghasilkan rencana tindak lanjut yang konkrit dan terukur, sehingga keberlanjutan dan keberhasilan program PKB madrasah berbasis LMS dapat tercapai dengan baik,” pungkasnya.
Kegiatan Refreshmen FASDA PKB Guru dan Tendik Madrasah merupakan bagian dari program Realizing Education's Promise: Support to Indonesia's Ministry of Religious Affairs for Improved Quality of Education (Madrasah Education Quality Reform) (REP-MEQR). yang diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Islam melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah. Diikuti oleh 389 peserta yang terdiri dari Fasilkitator Daerah PKB Guru yang terdiri dari Guru MI, MTs, MA dari 17 provinsi di Indonesia. Kegiatan ini juga melibatkan 57 narasumber yang berasal dari Widyaiswara Balaidiklat, Pengawas serta Kepala dan Guru Madrasah.
Terpopuler
1
Kolaborasi LD PBNU dan LTM PBNU Gelar Standardisasi Imam dan Khatib Jumat Angkatan Ke-4
2
LAZISNU Gelar Lomba dengan Total Hadiah Rp69 Juta, Ini Link Pendaftarannya
3
Cara Wudhu di Toilet agar Tidak Makruh
4
Gus Yahya Ceritakan Awal Mula Kiai Ali Maksum Merintis Pengajian Kitab di Pesantren Krapyak
5
Hukum Gugat Cerai Suami karena Nafkah Batin
6
Hukum Khatib Tidak Berwasiat Takwa dalam Khutbah Kedua
Terkini
Lihat Semua