Hanik Fauziah, Menginisiasi Siswa Piawai dalam Bidang Kependudukan
Ahad, 20 November 2022 | 16:05 WIB
Hanik Fauziah (tengah) di antara siswa didik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bojonegoro (Foto: Istimewa).
Nidlomatum MR
Kontributor
Jakarta, NU Online
Di antara indikator dalam penilaian guru madrasah inspiratif Kementerian Agama adalah ketika guru mampu berinovasi dalam menyiapkan generasi masa depan lebih baik dan berprestasi. Itulah yang menjadi pegangan bagi Hanik Fauziah, guru mata pelajaran Geografi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bojonegoro, ketika mulai mengabdi sebagai guru di tingkat menengah atas ini.
Usai lulus kuliah dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tahun 1998 sebagai sarjana Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Hanik mencoba mentransformasikan keilmuannya kepada murid-muridnya. Tidak hanya mengajar ilmu Geografi, dirinya juga senantiasa menggelontorkan minat diri, dan siswa didiknya untuk terus berkarya serta berinovasi, terlebih dalam dunia karya tulis ilmiah.
Dimulai sejak 2004, Hanik menginisiasi program ekstrakurikuler berbasis karya tulis ilmiah yang langsung dibimbing oleh dirinya. Program ini menjadi salah satu kegiatan yang terbuka bagi semua siswa yang ingin mengembangkan kemampuan dalam bidang literasi kepenulisan dan penelitian.
Menurut Hanik, adanya ekstrakurikuler karya tulis ilmiah diharapkan bisa mendidik kaum muda untuk berpikir ilmiah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai kaidah yang berlaku.
“Program kegiatan ekstrakurikuler ini dimulai pada tahun 2004, awalnya mereka (siswa-siswi) masih asal-asalan ketika menulis sampai pada akhirnya ada perubahan. Nah, yang melatarbelakangi adanya kegiatan ekstrakurikuler karya tulis ilmiah ini adalah menyalurkan rasa ingin tahu siswa-siswi tentang menulis, terus imajinasi mereka, ide kreatif mereka kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan salah satunya yaitu bidang IPS," ujarnya kepada jurnalis NU Online, pada Jumat, (11/11/2022).
Dengan ekstrakurikuler ini, pihak MAN 1 Model Bojonegoro berharap bisa membekali peserta didik dalam mengikuti lomba-lomba karya tulis tingkat kota, provinsi, nasional bahkan internasional. Keikutsertaan di ajang perlombaan ini tidak hanya menargetkan juara, lebih dari itu, menekankan pada pengalaman berkompetisi yang pada akhirnya mendorong siswa-siswi memiliki etos dalam mengembangkan belajar.
Dengan semangat serta motto "Man Jadda wa Jadda" (siapa yg bersungguh sungguh maka akan sukses dan berhasil), Hanik senantiasa mengembangkan kemampuan diri, terlebih dalam bidang kepenulisan untuk ditransformasikan kepada murid-muridnya.
Hanik mengaku lebih menekankan praktik ketika membina para siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karya tulis. Alasannya, untuk teori-teori atau dasar-dasar terkait karya tulis ilmiah sudah diberikan oleh guru bahasa Indonesia saat di ruang kelas. Sehingga saat mengikuti ekstrakurikuler siswa akan diarahkan bagaimana mereka mampu mengkaji sebuah masalah dengan sudut pandang yang luas, dengan baik sehingga mampu memberikan solusi dari masalah yang ada dan mampu menuliskan dalam bentuk laporan yang sistematis.
"Materi yang saya berikan sesuai kebutuhan, mengenai penulisan dan cara mencari referensi yang baik untuk mendukung penelitian serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti lomba. Jadi lebih banyak praktik," ujarnya.
Tidak hanya memberikan pembinaan, Hanik juga berupaya hasil karya tulis dari peserta didiknya dibukukan dalam sebuah buku antologi, tentunya dengan tambahan tulisan dari dirinya juga. Di antara antologi buku hasil kolaborasi Hanik dan siswa-siswanya berjudul:
Didaktika Religia, Antologi Metode Pembelajaran dan Antologi Scientific Paper.
Untuk mengasah kelihaiannya merangkai kata, Hanik juga aktif menulis baik di bidang karya tulis ilmiah maupun sastra. Total ada sekitar 10 karya buku antologi yang dia tulis.
"Insyaallah tahun depan, mau menambah menulis buku lagi, ini proses antologi yang ke 11," ujar perempuan yang tinggal di Jalan MH Thamrin Gang Rukun, Lorong 1 no 27 Ledokwetan, Bojonegoro ini.
Hasil jerih payah Hanik membina peserta didiknya membuahkan hasil terbukti dengan diraihnya juara oleh siswa-siswinya mulai tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional. Tahun 2015, meraih juara III Karya Tulis Remaja (KIR) tingkat Kabupaten Bojonegoro dan juara II KIR kependudukan tingkat Kabupaten Bojonegoro. Tahun 2016, meraih Juara III LKTI Kependudukan tingkat Wilker Bojonegoro dan juara I KIR bidang Sosial Budaya tingkat SMA/MAN se-Jawa Bali 2017. Selanjutnya, juara II Karya Tulis Ilmiah dan juara ILKTI Geografi se-Jawa Bali.
Selain itu, berkat bimbingan dari Hanik, siswa MAN 1 Model Bojonegoro, meraih juara I Pidato bidang Kependudukan yang diwakili oleh Sonia Arinta W, kelas XII UP 3, dan juara III Esai Kependudukan yang diwakili oleh Putri Agustina Nur Baiti kelas XII UP 4 tingkat Provinsi pada tahun 2017, yang pada akhirnya MAN 1 Model Bojonegoro ditunjuk sebagai Sekolah Siaga Kependudukan (SSK).
Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) merupakan sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana ke dalam beberapa mata pelajaran sebagai pengayaan materi pembelajaran. Karena ini, pihak MAN 1 Model Bojonegoro pun menetapkan unsur materi kependudukan masuk ke dalam materi pembelajaran yang ada serta diciptakan pula lagu bertemakan kependudukan. Selain memasukkan unsur kependudukan dalam materi pembelajaran, MAN 1 Model Bojonegoro juga menciptakan inovasi dengan menyediakan ruang Pojok Kependudukan yang menyediakan berbagai informasi kependudukan mulai angka beban ketenagakerjaan, blogbkependudukan dengan alamat portal, perpustakaan mini dan banyak hal lain.
Dalam program SSK, Hanik bertindak sebagai Kepala Unit Kependudukan dengan tetap meneruskan tugasnya sebagai pembimbing ekstrakurikuler karya tulis ilmiah IPS sehingga raihan juara terus dicapai oleh siswa-siswi bimbingannya setiap tahun tanpa terjeda hingga saat ini.
"Dari inovasi Pojok Kependudukan inilah yang menjadikan Siswa MAN 1 Model Bojonegoro yakni Safira Nurdiana kelas XII U IPS 2 berhasil meraih juara 1 provinsi dalam lomba karya tulis ilmiah pada tahun 2018 dengan judul “Penggunaan Lagu dan Permainan Ular Tangga untuk Meningkatkan Minat Siswa Terhadap Pendidikan Siaga Kependudukan," jelasnya.
Secara beruntun, siswa MAN 1 Bojonegoro tahun 2018 juara 1 kependudukan، tahun 2019 juara 2 tingkat provinsi, 2020 juara lomba esai kependudukan dengan tema stunting, tahun 2021 dan 2022 berturut-turut menjuarai lomba esai kependudukan bertema stunting tingkat nasional.
Karena prestasi-prestasi di bidang kependudukan ini pula, Bu Hanik seringkali menerima tamu dari sekolah-sekolah lain yang ingin melakukan studi tiru proses pengelolaan SSK yang unggul seperti yang sudah dilakukan oleh MAN 1 Bojonegoro. Di antaranya MAN 3 Kediri dan juga MAN 1 Lamongan.
"MAN 1 Bojonegoro melakukan MoU dengan BKKBN terkait SSK ini sejak 2018, dan Alhamdulillah bisa menjadi sekolah unggulan di bidang SSK sehingga banyak dijadikan rujukan untuk studi tiru dari sekolah-sekolah lain," jelas Hanik.
Penulis: Nidlomatum MR
Editor: Zunus Muhammad
==================
Artikel ini diterbitkan dalam rangka Peringatan Hari Guru 25 November bertema "Berinovasi Mendidik Generasi" oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
Terpopuler
1
Daftar Barang dan Jasa yang Kena dan Tidak Kena PPN 12%
2
Kronologi Santri di Bantaeng Meninggal dengan Leher Tergantung, Polisi Temukan Tanda-Tanda Kekerasan
3
Kenaikan PPN 12 Persen Berpotensi Tingkatkan Pengangguran dan Kolapsnya UMKM
4
Kisah Inspiratif Endah Priyati, Guru Sejarah yang Gunakan Komik sebagai Media Belajar
5
Ketum PBNU Respons Veto AS yang Bikin Gencatan Senjata di Gaza Kembali Batal
6
Bahtsul Masail Kubra Internasional, Eratkan PCINU dengan Darul Ifta’ Mesir untuk Ijtihad Bersama
Terkini
Lihat Semua