Rembang, NU Online
KH Ahmad Mustofa Bisri atau yang kerap disapa Gus Mus menyebut bahwa Rasulullah SAW telah mengingatkan jika mempunyai kesalahan kepada sesama manusia mengenai apapun, maka hendaklah meminta maaf.
Demikian dikatakan Gus Mus saat mengisi tausiyah pada acara halal bihalal keluarga besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga, Rabu (26/5) siang. Gus Mus menyampaikan bahwa Allah maha pengampun, pemaaf, dan maha gampangan.
Menurutnya, bergaul dengan Allah cukup enak dan santai, karena Allah maha baik, pemurah, maha syukur dan pengampun. Yang aneh justru manusia, guyon saja tersinggung, punya salah sedikit sampai satu tahun diingat-ingat, kalau idul fitri tidak minta maaf maka la’natullah. Anehnya, kita lebih senang bergaul dengan manusia daripada dengan Allah.
"Kita dengan manusia tidak berjarak sedang sama Allah kita kerap kali berjarak. Namun, di masa pandemi ini saking baiknya Allah memberikan kita pelajaran atau ujian supaya tidak berjarak dengan Allah dan tidak berjarak dengan keluarga," kata Gus Mus.
Selain itu, Gus Mus juga mencontohkan bahwa orang yang pekerjaannya ngomong dan menulis akan riskan salah, maka dalam Islam umat Islam disuruh menjaga lisan atau saat ini jempol. “Ini kadang sembrono apalagi nulis di Medsos (media sosial) sangat riskan sekali, gebyah uyah itu bahaya sekali, karena itu harus minta maaf.” ucapnya.
“Karena hubungan dengan sesama manusia yang sulit itu, kita perlu hati-hati sekali apalagi di masa pandemi dan zaman Medsos. Di Medsos orang yang diajak bicara tidak terlihat apalagi akun yang tidak jelas profilnya,” pinta Gus Mus.
Menurut Gus Mus, orang yang mencaci maki di Medsos banyak yang merasa biasa saja. Baru kalau sudah berhadapan dengan pihak berwajib karena menyalahi UU IT, bergegas minta maaf. Untungnya, meminta maaf di Indonesia mudah beli materai 10.000 sudah selesai, di sana (akhirat) tentu tidak begitu, ini yang bahaya.
“Ikhwal pertanyaan bagaimana jika sudah minta maaf tapi tidak dimaafkan? padahal setiap hari sudah minta maaf, maka caranya jika kita minta ampun kepada Allah minta ampun juga untuk mereka,” tutur Gus Mus.
Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Syamsul Arifin