Harapan Menag Yaqut dalam Doa HUT Ke-76 RI: Beri Kami Kejujuran
Selasa, 17 Agustus 2021 | 08:45 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumas saat membaca doa dalam upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-76 RI, Selasa (17/8) di Istana Negara Jakarta. (Foto: tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)
Muhamad Abror
Kontributor
Jakarta, NU Online
Diberikan tugas untuk membaca doa dalam upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-76 RI, Selasa (17/8) di Istana Negara Jakarta, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berdoa agar seluruh bangsa Indonesia tak terkecuali diberi keselamatan, terjaganya keindahan negeri, diberi kejujuran, dijauhkan dari segala goda dan tipu daya, serta terhindar dari keburukan dan kebatilan.
“Ya Maha Cahaya, agar kami dapat menangkap keindahan kebenaran dan mengikutinya, dapat menangkap keburukan kebatilan dan menjauhinya,” harap Menag yang mengenakan pakaian adat Betawi.
Dalam upacara kenegaraan yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai inspektur upacara, Menag juga mendoakan agar bangsa Indonesia selalu diberi kepekaan dalam mensyukuri keindahan anugerah Allah swt.
“Demi nama-nama agung-Mu yang maha indah. Demi sifat-sifat suci-Mu yang maha indah. Demi ciptaan-ciptaan-Mu yang serba indah. Anugerahilah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami kepekaan menangkap dan mensyukuri keindahan anugerah-Mu,” kata Menag di sela-sela doanya.
Turut hadir pula dalam upacara itu Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin, Pimpinan Lembaga Tinggi Negara, Menteri Kabinet Indonesia Maju, dan sejumlah tamu undangan.
Berikut doa Menag Yaqut selengkapnya:
“Ya Allah, ya Tuhan kami, Wahai Keindahan yang menciptakan sendiri segala yang indah, Wahai Pencipta yang melimpahkan sendiri segala anugerah, Wahai Maha pemurah yang telah menganugerahi kami negeri sangat indah dan bangsa yang menyukai keindahan, Ya Allah yang telah memberi kami kemerdekaan yang indah.”
“Demi nama-nama agung-Mu yang maha indah. Demi sifat-sifat suciMu yang maha indah. Demi ciptaan-ciptaanMu yang serba indah Anugerahilah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami kepekaan menangkap dan mensyukuri keindahan anugerahMu.”
“Keindahan merdeka dan kemerdekaan. Keindahan hidup dan kehidupan. Keindahan manusia dan kemanusiaan. Keindahan kerja dan pekerjaan. Keindahan sederhana dan kesederhanaan. Keindahan kasih sayang dan saling menyayang. Keindahan kebijaksanaan dan keadilan. Keindahan rasa malu dan tahu diri Keindahan hak dan kerendahan hati. Keindahan tanggung jawab dan harga diri.”
“Anugerahilah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami kemampuan mensyukuri nikmat anugerah-Mu dalam sikap-sikap indah yang Engkau ridhai. Selamatkanlah jiwa-jiwa kami dari noda-noda yang mencoreng keindahan martabat kami.”
“Pimpinlah kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bangsa kami ke jalan indah menuju cita-cita indah kemerdekaan kami. Kuatkanlah lahir batin kami untuk melawan godaan keindahan-keindahan imitasi yang menyeret diri-diri kami dari keindahan sejati kemanusiaan dan kemerdekaan kami. Merdekakanlah kami dari belenggu penjajahan apa saja selain Allah termasuk diri kami sendiri. Kokohkanlah jiwa raga kami untuk menjaga keindahan negeri kami.”
“Yaa Nûru, wahai Maha Cahya di atas segala cahya, pancarkanlah cahyaMu di mata dan pandangan kami. Pancarkanlah cahya-Mu di telinga dan pendengaran kami. Pancarkanlah cahya-Mu di mulut dan perkataan kami. Pancarkanlah cahya-Mu di hati dan keyakinan kami. Pancarkanlah cahya-Mu di pikiran dan sikap kami. Pancarkanlah cahya-Mu di kanan dan kiri kami.”
“Pancarkanlah cahya-Mu di atas dan bawah kami. Pancarkanlah cahya-Mu di dalam diri kami. Pancarkanlah cahya-Mu ya Maha Cahya agar kami dapat menangkap keindahan ciptaan-Mu dan meresapinya, dapat menangkap keindahan anugerah-Mu dan mensyukurinya dapat menangkap keburukan jalan sesat setan dan menghindarinya.”
“Pancarkanlah cahyaMu, ya Maha Cahya gar kami dapat menangkap keindahan kebenaran dan mengikutinya, dapat menangkap keburukan kebatilan dan menjauhinya. Agar kami dapat menangkap keindahan kejujuran dan menyerapnya dapat menangkap keburukan kebohongan dan mewaspadainya.”
“Pancarkan CahyaMu, ya Maha Cahya. Sirnakan dan jangan sisakan sekelumit pun kegelapan di batin kami.”
“Ya Allah, kami berdoa dengan menyebut nama-nama indahMu, seperti yang Engkau perintahkan; maka kabulkanlah doa kami, seperti yang Engkau janjikan. Amin.”
Pewarta: Muhamad Abror
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua