Harlah di PWNU Sumbar, Kiai Said: NU Terus Jaga Keutuhan NKRI
Sabtu, 6 Februari 2021 | 16:00 WIB
Bagindo Armaidi
Kontributor
Padang, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) telah banyak berbuat untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Baik sebelum kemerdekaan, masa-masa perjuangan meraih kemerdekaan maupun setelah kemerdekaan.
Demikian dikatakan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam webinar Harlah ke-95 NU yang diselenggarakan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatra Barat di Padang, Kamis (4/2) malam.
Kiai Said menyebutkan, NU sebagai kekuatan sosial akan selalu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menjaga tidak hanya fisiknya, tapi juga menjadi kepribadian, jati diri, budaya dan akhlaknya. Jika ini tidak dijaga, maka negara Indonesia bisa hancur.
"Kita bersyukur KH Hasyim Asy'ari jauh sebelum kemerdekaan Indonesia sudah meletakkan konsep nasionalisme harus disandingkan dengan agama. Sehingga mencintai Tanah Air merupakan sebagian dari iman. Mempertahankan Tanah Air dari serangan musuh (Belanda) adalah wajib ketika perang kemerdekaan," katanya.
Kiai Said menambahkan, Indonesia yang terdiri dari penganut agama yang berbeda, suku bangsa, pulau dan bahasa yang berbeda, tapi mencintai tanah airnya untuk bersatu. Sehingga mampu hidup berdampingan dan damai.
“Sedangkan di Timur Tengah terus terjadi perang saudara. Karena tidak memiliki konsep seperti yang dilahirkan KH Hasyim Asy'ari,” ujar Kiai Said.
Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno juga menyebutkan, NU selalu berjuang untuk bangsa Indonesia. Dengan Harlah ke-95 ini, ternyata NU sudah berumur tua yang sudah banyak berbuat untuk bangsa dan negara Indonesia.
"Walaupun demikian, NU tetap harus meningkatkan perannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Gubernur Irwan.
Peran NU hadapi Covid-19
Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menambahkan, ulama dan NU memang tidak diragukan perannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Ulama mampu memberikan kesejukan dan kedamaian kepada masyarakat. Termasuk dalam kondisi wabah pandemi Covid-19 yang melanda negeri ini.
“Setidaknya sekitar Rp 250 miliar anggaran pembangunan tidak jadi dilaksanakan karena Covid-19. Anggaran tersebut harus digunakan untuk menyelesaikan atau penanggulangan wabah di Kota Padang yang melanda negeri ini,” kata dia.
“Tentu hal yang sama juga dilakukan oleh daerah-daerah lain. Artinya, pandemi Covid-19 ini sangat dirasakan masyarakat yang menimbulkan berbagai dampak di tengah mereka,” sambung Mahyeldi.
Karena itu, peran, nasihat, dan taushiyah dari ulama NU untuk memberikan kesejukan, memantapkan akidah, keimanan, dan ketahanan masyarakat menghadapi pandemi Covid-19 ini sangatlah penting.
“Rasa satu-kesatuan umat dalam menghadapinya tetap terus dibutuhkan,” tutur Mahyeldi yang juga Gubernur Sumatra Barat terpilih periode 2021-2026.
"Tentunya, momen Harlah ke-95 NU ini NU akan memberikan peran yang lebih optimal terhadap negara Indonesia yang kita cintai ini," harap Mahyeldi.
Selain Ketum PBNU, Gubernur Sumbar, dan Walikota Padang, turut memberikan sambutan dalam webinar Ketua PWNU Sumbar Prof Ganefri. Ada juga taushiyah dari Mustasyar PWNU Sumbar Prof Asasriwarni, dan khutbah iftitah dari Rais Syuriyah PWNU Sumbar Hendri.
Kontributor: Armaidi Tanjung
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua