Nasional

Ibu Nyai sebagai Mitra Konsultasi Keluarga

Jumat, 28 Desember 2012 | 01:04 WIB

Jombang, NU Online
Tingginya angka perceraian tentu mengundang keprihatinan dari banyak pihak, termasuk Muslimat NU.
<>
Ketua PC Muslimat NU Jombang, Hj Aisyah Muhammad mengungkapkan kesedihannya melihat fakta tersebut. "Yang jadi korban pasti anak-anak," katanya pada NU Online (27/12).

Kondisi ini tentu harus dicarikan solusi yang tepat dan dapat juga dicontoh daerah lain. Diantara langkah mendesak yang bisa dilakukan adalah dengan mengoptimalkan keberadaan ibu nyai di kampung-kampung. 

"Keberadaan Ibu Nyai adalah tokoh yang disegani di lingkungan setempat," kata cucu KH Abdul Wahab Hasbullah ini.

Karena itu dengan memanfaatkan para ibu nyai sebagai mitra dialog bagi problemtika keluarga, diharapkan konflik keluarga dapat diminimalisir. 

"Selama ini pasangan suami istri di kampung,i jarang yang mau terbuka. Tapi kepada ibu nyai atau bapak kiai, insyaaallah mereka bisa merasa terayomi," katanya.

Bu Is -sapaan akrabnya- berharap, dengan demikian sentralnya peran ibu nyai, naka sudah sepatutnya mereka diberikan pembekalan dalam menghadapi berbagai permasalahan rumah tangga. 

Kalau para ibu nyai telah dibekali pemahaman yang konprehensif seputar masalah keluarga, maka solusi yang akan diberian akan sangat membantu bagi keutuhan keluarga.

"Kita bisa bekerjasama dengan para psikolog, ahli medis, praktisi hukum dan ahli agama untuk tujuan pembekalan tersebut," lanjutnya.

"Semoga dalam waktu dekat ini bisa diwujudkan sehingga kita bisa berkontribusi dalam mengurangi angka perceraian yang kian meningkat," pungkas Bu Is.

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Saifullah