Jakarta, NU OnlineÂ
Game online atau permainan yang mengandalkan jaringan internet tidak hanya digandrungi orang dewasa. Bermain game online juga bisa menjadi kegemaran bagi kelompok anak-anak.
Namun, perlu diketahui bahwa bermain game online tanpa batasan dapat berdampak negatif.Â
Psikolog dari Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Rakimin menerangkan bahwa game online dengan unsur kekerasan dapat merangsang aktivitas fisik serta pikiran, perasaan, dan perilaku agresif.Â
"Aksi tawuran, perkelahian, dan penganiayaan kerap disebabkan perilaku agresif yang tak terkendalikan," kata Rakimin kepada NU Online, Selasa (23/5/2023).
Dalam sebuah penelitian pada jurnal Pengaruh Game Online terhadap Perkembangan Emosi dan Sosial Anak Sekolah Dasar keluaran Universitas Pendidikan Indonesia dijelaskan bahwa frekuensi anak dalam bermain game online yang berlebihan dapat menimbulkan banyak pengaruh negatif, salah satunya adalah pada perkembangan emosi dan sosial anak.
Untuk mencegah rasa candu bermain game online pada anak, perlu adanya sinergi dari orang tua dan guru untuk menerapkan hal-hal berikut ini:Â
Â
- Orang tua dan guru dapat bekerja sama dengan memberikan pemahaman kepada anak apa saja pengaruh negatif yang dapat timbul dari penggunaan game onlineÂ
- Membatasi waktu anak dalam bermain game online. Orang tua bisa membatasi anak dengan cara mengganti aktivitas anak dengan aktivitas yang lain seperti mengajak anak untuk belajar bersama, bermain atau aktivitas lain yang bisa dilakukan oleh orang tua dan anakÂ
- Membiasakan anak untuk tidur lebih awal. Anak yang sudah kecanduan game online banyaknya memiliki waktu tidur yang tidak teratur. Ini karena, sebagian besar waktu merka digunakan untuk bermain game online sampai larut malam. Membiasakan anak untuk tidur lebih awal akan mengurangi frekuensi anak dalam bermain game onlineÂ
- Memberikan pengarahan, pengawasan, dan dampingi anak saat sedang menggunakan gadgetÂ
- Membangun komunikasi yang baik dengan anak agar anak terbiasa berinteraksi dengan orang-orang sekitarnya.Â
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
3
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Amalan Persiapan kangge Mapag Wulan Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Optimisme Adalah Kunci Kesuksesan
6
Hukum Trading Crypto dalam Islam: Apakah Crypto Menguntungkan atau Berisiko?
Terkini
Lihat Semua