Nasional

Kepustakaan Islam Award 2024, Ajang Penguatan Literasi Keagamaan

Ahad, 24 November 2024 | 14:30 WIB

Kepustakaan Islam Award 2024, Ajang Penguatan Literasi Keagamaan

Penyerahan penghargaan Kepustakaan Islam Award 2024, Sabtu (23/11/2024). (Foto: Humas Kemenag)

Jakarta, NU Online
Kementerian Agama (Kemenag) menggelar ajang perdana Kepustakaan Islam Award (KIA) 2024 yang puncaknya diselenggarakan di Hotel Novotel, Jakarta pada Sabtu 23/11/2024. 


KIA 2024 ditujukan sebagai apresiasi dari Kemenag terhadap kontribusi penulis ASN, pegiat literasi, penulis masyarakat, dan perpustakaan masjid dalam penguatan literasi keagamaan Islam. Kegiatan ini juga merupakan dukungan terciptanya karya-karya literasi keagamaan Islam yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.


Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin menyebut, tingkat literasi merefleksikan kualitas peradaban sebuah bangsa. Menurutnya, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, penguatan literasi menjadi indikator penting yang harus dipenuhi.


“Jika negara kita ingin maju, kita harus melihat tingkat literasi masyarakatnya. Literasi ini menjadi cermin dari peradaban suatu bangsa,” ujar Kamaruddin dalam malam Penganugerahan Kepustakaan Islam Award 2024.


Ia berharap, budaya membaca dapat ditumbuhkan terutama pada buku-buku yang dapat memperkaya wawasan. Hal ini mencakup literasi islami yang bukan sekadar tentang teks keagamaan tetapi juga mencakup isu pembangunan, pengetahuan, dan pemecahan masalah kontemporer. Ia menyebut bahwa peradaban Islam yang gemilang di masa lalu lahir dari tradisi literasi yang kuat.


“Karenanya, menghidupkan kembali semangat literasi di kalangan umat Islam sangat penting untuk membangun generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga mampu menggerakkan kemajuan peradaban,” ungkapnya.


Plt Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Ahmad Zayadi menjelaskan, KIA 2024 memberi penghargaan kepada penggiat literasi dalam empat kategori, yaitu Penulis ASN, Penulis Masyarakat, Pegiat Literasi, dan Perpustakaan Masjid.


Zayadi menyebut, total 437 peserta telah mendaftar keempat kategori tersebut. Seleksi tahap I dilakukan pada 11 Oktober lalu, sedangkan seleksi tahap II yang dimulai pada 20 Oktober menghasilkan tiga nomine teratas dari setiap kategori.


“Grand Final yang digelar hari ini melibatkan wawancara dan presentasi para nominator di hadapan dewan juri yang terdiri dari pejabat kementerian, Guru Besar Perguruan Tinggi Islam, Kepala Perpustakaan Nasional, Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), dan Pengurus Pusat Forum Taman Baca Masyarakat," ujarnya. 


Finalis terbaik menerima uang pembinaan senilai Rp25 juta sementara finalis lainnya mendapatkan uang pembinaan, sertifikat, dan trofi.


Berikut daftar pemenang kategori penghargaan Kepustakaan Islam Award 2024:

Penulis ASN Kemenag
1. Didi Junaedi
2. Ahmad Zacky
3. Masruhan


Penulis Masyarakat
1. Rosidin
2. Ali Mahfudz
3. Ahmad Husain Fahasbu


Pegiat Literasi
1. Aip Rochadi
2. Mintarsih
3. Abdul Karim


Perpustakaan Masjid
1. Jakarta Islamic Center
2. Masjid Raya Baiturrahman Aceh
3. Masjid Jabal Arafah Batam.


Ke depannya, Kemenag akan mengembangkan platform digital untuk memfasilitasi pengelolaan literasi dan perpustakaan masjid secara profesional. 


Selain itu, kategorisasi Perpustakaan Masjid akan dipecah berdasarkan tipologi masjid, seperti Masjid Raya, Masjid Agung, Masjid Jami’, sehingga implementasinya bisa lebih adil dan relevan.


Pada KIA berikutnya, akan ditambah dua kategori baru dalam penghargaan literasi keagamaan yakni kategori Penerbit Buku dan Book of The Year.