Nasional

Ketum PBNU: Kemenangan Taliban Jangan Sampai Bangkitkan Kelompok Radikal di RI

Rabu, 25 Agustus 2021 | 14:30 WIB

Ketum PBNU: Kemenangan Taliban Jangan Sampai Bangkitkan Kelompok Radikal di RI

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengajak seluruh umat Islam dan Nahdliyin agar kemenangan Taliban yang berhasil Afghanistan tidak sampai membangkitkan kembali gerakan kelompok radikal di Republik Indonesia (RI).


“Yang harus kita waspada dan jaga, jangan sampai kemenangan Taliban ini membangkitkan lagi, memberikan motivasi kepada kelompok radikal di dalam negeri kita, dengan mencontoh kemenangan Taliban, sehingga mereka bergerak lagi untuk meraih kemenangan dengan dalih jihad fii sabilillah. Ini kan memaknai jihad dengan sempit,” kata Kiai Said, Senin (23/8) lalu. 


Padahal menurutnya, jihad bukan hanya perang. Segala sesuatu yang diupayakan untuk mewujudkan kebaikan, juga bisa disebut sebagai jihad. Di antaranya memperjuangkan keadilan, kesejahteraan ekonomi, dan pendidikan masyarakat.


“Kalau dalam bahasa arab itu ada jihad tsaqafi, jihad hadhari, jihad iqtishadi, jihad madani. Terakhir memang ada jihad qitali (perang), tetapi bukan hanya itu (perang). Jihad perang itu kalau lagi perang. Kalau dalam keadaan damai ya jangan perang. Jihadnya membangun masyarakat, kesejahteraan, keadilan, pendidikan, kecerdasan, persatuan, itu semua termasuk jihad,” terang Pengasuh Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan itu. 


Kiai Said kembali menegaskan agar berbagai provokasi yang didasari karena kemenangan Taliban di Afghanistan harus segera diwaspadai. Provokasi yang dikhawatirkan Kiai Said, antara lain anggapan bahwa Allah telah memberikan kemenangan bagi Taliban di Afghanistan, maka pasti Allah akan memberikan kemenangan yang sama di Indonesia.


“Provokasi seperti itu yang harus diwaspadai. Sekali lagi, yang kita khawatirkan atau yang kita waspadai, jangan sampai kemenangan Taliban mempengaruhi kepada kelompok radikal di Indonesia ini. Membangkitkan kembali semangat jihad dan meraih kemenangan,” ujarnya.


Peran tokoh agama


Menurut Kiai Said, peran tokoh agama sangat penting dalam rangka meredam berbagai provokasi yang berpotensi akan muncul karena kemenangan Taliban di Afghanistan. Meski demikian, ia menegaskan bahwa NU akan selalu berada dalam garis perjuangan NKRI.


“Sering saya katakan, menghormati pemerintah dan presiden yang sah, termasuk ajaran Islam. Tapi melakukan kritik, boleh. Namanya kritik kan untuk memperbaiki. Tetapi menghina presiden dan pemerintah yang sah, itu bertentangan dengan ajaran Islam. Itu NU seperti itu. Maka Ketua NU boleh berganti, tetapi sejak 1926 prinsip NU tidak pernah berubah,” tutur kiai kelahiran Cirebon, Jawa Barat, 68 tahun lalu itu.


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad