KH Miftachul Akhyar Ajak Masyarakat Memberi Tanpa Pamrih
NU Online · Jumat, 17 Oktober 2025 | 20:00 WIB
KH Miftachul Akhyar saat Ngaji Syarah Al-Hikam pertemuan ke-141 di Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Jalan Kedung Tarukan No. 100, Surabaya, Jumat (17/10/2025). (Foto: tangkapan layar kanal Youtube Multimedia KH Miftachul Akhyar)
Achmad Risky Arwani Maulidi
Kontributor
Jakarta, NU Online
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengajak masyarakat untuk memberi tanpa pamrih. Hal ini ia sampaikan saat Ngaji Syarah Hikam pertemuan ke-141 di Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Jalan Kedung Tarukan No. 100, Surabaya.
Ia mengatakan bahwa setiap harta yang dimiliki seseorang terdapat hak bagi orang lain. Dalam hal ini, ajaran Islam melarang penderma atau muzakki untuk berpamrih atas pemberiannya.
"Itu memang cara Allah menumbuhkan sifat kepemimpinan manusia," terang Kiai Miftach, dalam akun Youtube Multimedia KH Miftachul Akhyar dikutip NU Online, Jumat (17/10/2025) sore.
Ia menjelaskan, pemberian akan mendatangkan keberkahan bila dilandasi dengan niat menyalurkan pemberian dari Allah kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Penataan hati semacam ini dinilai dapat menarik rezeki yang lain.
"Ngaji seperti ini bukan untuk menolak dunia, bukan, justru untuk menyiapkan hati agar saat rezeki datang kita tidak sewenang-wenang, jadi sudah siap," tegasnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah itu pun mengungkapkan, seseorang yang menyalurkan hartanya kepada orang lain didoakan dua malaikat. Begitu pula bagi mereka yang enggan berbagi kepada sesamanya.
"Kalau sampeyan melakukan kebaikan, terus berbagi, malaikat mendoakan, 'Ya Allah berikan ganti yang lebih banyak bagi orang-orang yang berbagi'. Tapi sebaliknya, orang yang bakhil, jangan diberikan anugerah keberkahan," ujarnya, menerjemahkan hadits riwayat Bukhari Muslim.
Ia menegaskan bahwa setiap orang mendapatkan rezeki dunia yang berbeda-beda. Perbedaan pemberian ini adalah bagian dari cara Allah mendidik manusia untuk tetap berusaha. Kebaikan yang tak langsung dibalas hari ini bisa datang di kemudian hari.
"Jadi karena Allah itu Maha Pemberi Anugerah maka jangan pernah ada setitik rasa putus asa, semua pasti kebagian dan tidak akan terlewat," tandasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
6
Khutbah Jumat: Mencegah Krisis Iklim dengan Langkah Sederhana
Terkini
Lihat Semua