Jakarta, NU OnlineÂ
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi kembali melepas tim medis untuk pengungsi Rohingya pada Senin (11/12) malam di gedung PBNU, Jakarta Pusat. Tim medis yang terbentuk atas kerja sama Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim PBNU (LPBI PBNU), Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) dan Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) ini merupakan keberangkatan gelombang ketiga.Â
Setelah pelepasan, tim medis dari NU akan langsung bergabung dengan Indonesia Humanitarian Alliance (IHA) dan rencananya berangkat bersama-sama ke Bangladesh pada Kamis (14/12) untuk membantu pengungsi Rohingya yang mulai terserang berbagai penyakit.Â
Ketua Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Robikin Emhas yang didaulat melepas tim medis meminta agar masyarakat Indonesia bersyukur atas kedamaian yang diberikan Allah SWT. Â
Robikin mengatakan, Indonesia yang terdiri atas beragam agama, etnis, bahasa, dan budaya masih bisa menjaga kedamaian karena Islam sebagai mayoritas di Indonesia menganut Islam yang toleran.Â
"Islam yang melindungi minoritas. Islam yang menghargai perbedaan," jelasnya.Â
Sementara kembalinya NU memberangkatkan tim medis, kata Robikin, sebagai bentuk keprihatinan dan komitmen kemanusiaan terhadap pengungsi Rohingya di Bangladesh.Â
Ia berharap, aksi yang dilakukan NU bisa menginspirasi kelompok-kelompok lain untuk terciptanya perdamaian dunia.Â
"Kami berharap bahwa nilainya bisa ditularkan, bisa disalurkan ke dunia, sehingga masyarakat dunia akan mencapai perdamaian abadi," jelasnya.Â
Turut mendampingi pada kesempatan itu, Wakil Sekretaris PBNU H Isfah Abidal Azis, Ketua LAZISNU Syamsul Huda, dan Wakil Sekretaris LPBI PBNU Ubaidillah Sadewa. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)